Muna – Hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu dua bulan terakhir di Kabupaten Muna rupanya tidak hanya berpotensi menyebabkan bencana banjir, namun juga menyebabkan daerah itu darurat tanggul jebol.
Salah satu tanggul sepanjang 20 meter pada akses jalan evakuasi yang terletak di sebelah kanan Polres Muna, Kelurahan Raha I terancam terputus total akibat mengalami jebol yang berdampak terganggunya aktifitas warga nelayan yang menggunakan perahu.
Begitu juga pada jalan dan tanggul lama di sebelah wilayah Kelurahan Laende yang terancam jebol akibat tidak adanya penguat tebing serta kikisan arus banjir kiriman dari pemukiman warga.
Salah satu warga nelayan, Alif mengatakan, sejak tanggul jebol sekitar Agustus lalu membuat warga khawatir beraktifitas melaut saat melintas di sekitar tanggul.
“Kalau sampai tanggulnya lepas (putus) pastinya arus air makin besar, khawatirnya kami bisa diseret arus, begitu juga dengan jalannya jadi putus,” keluh Alif kepada jurnalis Sultranesia di Muna, Jumat (23/9).
Mewakili warga nelayan sekitar, Alif pun berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol.
“Kami harap tanggulnya cepat diperbaiki biar kami bisa kembali tenang, baik itu saat turun maupun naik dari melaut,” pintanya.
Selain itu, pada arena dayung SOR La Ode Pandu yang menjadi pusat warga beraktifitas olahraga setiap hari, kondisinya semakin memprihatinkan, sebab talud pemecah gelombang sepanjang sekitar satu kilo meter semakin banyak mengalami jebol akibat pengikisan gelombang pasang air laut disertai hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Muna, La Niato menerangkan, akibat dari tanggul jebol itu debit arus pasang air laut menjadi lebih besar, kontruksi tanah menjadi labil, sehingga terjadi pergeseran, namun dari perisitwa itu tidak ada korban meninggal atau luka.
“Hanya saja saat ini kondisi jalannya nyaris putus, jadi saya himbau kepada warga yang melintas untuk selalu waspada karena bisa saja suatu waktu tanggulnya amblas,” ungkap Niato.
Niato bilang, BPBD telah mengusul anggaran kepada pemerintah pusat untuk merehabilitasi sejumlah tanggul yang mengalami jebol dengan kontruksi yang lebih kuat.
“Kalau pusat menyetujui anggaran yang kami usulkan, insha allah perbaikan tanggul di sejumlah titik rawan bencana bisa terealisasi secepatnya,” ungkapnya.
Laporan: Arto Rasyid