Jejak Pencuri Fentanyl di Kendari Mulai Terkuak, Tapi Identitas Pelaku Masih Gelap

Kasatreskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun. Foto: Dok. Sultranesia.com/Denyi Risman.

Kendari – Penyelidikan kasus pencurian Fentanyl dari dua rumah sakit di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir. Polresta Kendari mulai menemukan benang merah dari dua lokasi kejadian, namun hingga kini, identitas pelaku masih menjadi teka-teki.

Kasatreskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti penting dari RSUD Bahteramas dan RSUD Kota Kendari.

Bukti-bukti tersebut termasuk rekaman CCTV dan atribut yang diduga milik pelaku.

“Kita sudah kumpulkan semua bukti-bukti. Ada CCTV, topi, dan bukti lainnya. Banyak yang sudah kita amankan,” ujar Nirwan saat dikonfirmasi pada Senin (5/5).

Dari hasil analisis awal, pelaku yang beraksi di dua rumah sakit tersebut menunjukkan kemiripan. Meski demikian, belum ada satu pun saksi atau pihak yang mengenali wajah pelaku yang terekam kamera.

“Pelaku pencurian di dua TKP ada kemiripan. Kita sudah sebar informasi, tapi muka pelaku belum ada yang kenal,” lanjutnya.

Fentanyl yang dicuri dari kedua rumah sakit jumlahnya sangat besar: total 2.760 ampul, dengan nilai kerugian negara mencapai Rp89,3 juta.

Obat ini dikenal sangat kuat dan berbahaya jika disalahgunakan, sehingga kasus ini bukan hanya soal kehilangan aset, melainkan ancaman serius bagi keamanan publik.

Meski tekanan publik meningkat, polisi menegaskan penyelidikan sedang berlangsung secara intensif.

“Yang jelas masih dalam penyelidikan. Kami maksimalkan semuanya. Nanti kami update lagi kalau sudah ada perkembangan,” kata Nirwan.

Hingga kini, total 13 saksi telah diperiksa, termasuk petugas keamanan dan staf rumah sakit.

Namun, dengan pelaku masih berkeliaran bebas, publik menanti langkah cepat dan tegas dari kepolisian untuk mengungkap siapa di balik hilangnya “racun senyap” dari balik tembok rumah sakit.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!