Kendari – Awal tahun 2025 menjadi periode lesu bagi transportasi udara di Sulawesi Tenggara (Sultra). Seperti sayap yang kehilangan tenaga angin, jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara di provinsi ini mengalami penurunan signifikan.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Surianti Toar, dalam rilis resminya, Senin (3/3), mengungkapkan bahwa pada Januari 2025 jumlah penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 53.505 orang.
Angka ini turun 13,19 persen dibanding Desember 2024 yang mencapai 61.635 orang.
“Jumlah penumpang yang datang pada Januari 2025 turun 3,22 persen dibandingkan Desember 2024, dari 57.375 orang menjadi 55.527 orang,” ujar Surianti Toar.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Januari 2025 tercatat sebanyak 109.032 orang atau mengalami penurunan sebesar 8,38 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan 119.010 orang.
Namun, di balik tren penurunan ini, jika dibandingkan dengan Januari 2024 yang mencatatkan 94.360 orang, justru terdapat peningkatan 15,55 persen.
Ini menjadi ironi—seolah dunia penerbangan Sultra sedang meniti dua sisi mata pisau: melambung dibanding tahun lalu, tetapi merosot jika dilihat dari bulan sebelumnya.
“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Januari 2024) yang tercatat sebanyak 94.360 orang, maka jumlah penumpang angkutan udara Januari 2025 mengalami kenaikan sebesar 15,55 persen,” jelas Surianti.
Ia menyebut, kenaikan ini terjadi pada penumpang angkutan udara yang berangkat dan datang pada Januari 2025 dengan kenaikan masing-masing sebesar 15,31 persen dan 15,78 persen.
Editor: Denyi Risman