Jakarta – Gelombang mutasi besar kembali mengguncang tubuh Polri. Sebanyak 1.255 perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) mengalami pergeseran jabatan dalam rangka penyegaran organisasi dan pembinaan karier.
Mutasi ini tak sekadar formalitas, tetapi bagian dari strategi Polri untuk memperkuat barisan dan meningkatkan efektivitas kepemimpinan di berbagai wilayah.
Salah satu pergeseran yang menjadi sorotan adalah Kapolres Konawe yang kini resmi berganti dari AKBP Ahmad Setiadi kepada AKBP Noer Alam.
Ahmad Setiadi sendiri mendapat tugas baru sebagai Wadansatlat Korps Brimob Polri, sementara Noer Alam sebelumnya bertugas di Baintelkam Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menegaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi yang terus bergerak.
“Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” ujar Irjen Pol Sandi Nugroho dalam keterangan resmi, Kamis (13/3).
Mutasi ini diteken langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui enam surat telegram tertanggal 12 Maret 2025.
Dari total 1.255 perwira yang dimutasi, sebanyak 881 personel mendapat promosi jabatan. Selain itu, 205 AKBP kini menjabat sebagai Kapolres di berbagai daerah, 10 Kapolda baru ditunjuk, serta dua perwira tinggi ditempatkan di posisi strategis di Mabes Polri.
Sementara itu, 74 personel dikirim untuk menjalani pendidikan, 77 mendapat tugas khusus, dan 63 memasuki masa pensiun.
Di tengah arus perubahan ini, Polri memastikan setiap posisi diisi oleh sosok yang siap membawa inovasi dan memperkuat pelayanan terhadap masyarakat.
“Kami ingin memastikan Polri tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan. Mutasi ini adalah bagian dari strategi memperkuat organisasi agar semakin profesional dalam melayani masyarakat,” tegas Sandi Nugroho.
Editor: Denyi Risman