Kendari – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat terjadi peningkatan kasus HIV AIDS terhitung sejak Januari hingga Juli 2024.
“Totalnya ada 170 kasus hingga Juli 2024 ini,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Kendari, Elfi, kepada Sultranesia, Kamis (1/7).
Elfi menyebut, prilaku seksual menyimpang menjadi peyebab utama meningkatnya kasus HIV AIDS di Kendari.
“Prilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT penyebab utamanya,” ungkap Elfi.
Dari 170 kasus tersebut, Elfi menyebut laki-laki lebih mendominasi di banding perempuan.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu sampai akhir 2023 itu ada 321 kasus, jadi kalau di bulan Juli 2024 ini saja sudah ada 170 kasus, seharusnya kita harus lebih waspada,” katanya.
Yang lebih mengkhawatirkan, Dinkes menemukan usia produktif sudah mengidap HIV AIDS. Bahkan, didapati pula bayi yang mengidap HIV AIDS.
“Rata-rata usia 18 tahun hingga 45 tahun sudah terkena,” ungkapnya.
“Kita juga menemukan kasus bayi yang sudah memang terkonfirmasi HIV karena itu penyebarannya dari ibu ke anak,” sambungnya.
Dia juga menyebutkan bahwa setiap tahun ditemukan kasus kematian akibat HIV AIDS. Maka dari itu pihaknya terus berupaya untuk menemukan msyarakat yang beresiko terkena HIV.
“Karena semakin banyak kita temukan, semakin banyak peluang untuk memutuskan mata rantai penyakit itu,” pungkasnya.
Laporan: Rijal