Kendari – Kasus kecelakaan kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Hal itu dikatakan Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, usai memimpin Upacara Peringatan Bulan K3 di Kantor Gubernur, Senin (15/1).
“Kasus kecelakaan kerja yang terjadi mulai dari Tahun 2021, 2022 dan 2023, baik dari jumlah perusahaan, orang pekerja maupun yang meninggal alami peningkatan,” kata Andap.
Andap mengungkapkan, pada Tahun 2021 kasus kecelakaan kerja berjumlah 246 orang, 21 orang di antaranya meninggal dunia yang tersebar pada 60 perusahaan.
Lalu di Tahun 2022, kasus kecelakaan kembali meningkat menjadi 485 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 25 orang pada 110 perusahaan.
“Dan tahun kemarin, 2023, meningkat lagi, jumlah mencapai 504 kasus, namun yang meninggal dunia berkurang, sebanyak 20 orang, tersebar pada 120 perusahaan,” ungkapnya.
Untuk itu, Andap harus ada perhatian serius bagi keselamatan dan kesehatan para pekerja yang dilakukan oleh pengawas yang ditugaskan
“Artinya bahwa dengan terjadinya jumlah kasus kecelakaan kerja di berbagai perusahaan, harus ada perhatian khusus terutama bagi tim pengawas yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan. Harus lebih ketat dan disiplin dalam mematuhi norma-norma ketenagakerjaan yang telah ditentukan,” katanya.
Andap mengakui bahwa peningkatan jumlah kasus kecelakaan kerja dari tahun ke tahun itu tidak hanya terjadi di Sulawesi Tenggara, namun secara nasional juga jumlahnya meningkat.
Untuk diketahui, secara nasional Tahun 2021 angka kecelakaan kerja berjumlah 234.371 kasus, kemudian di tahun 2022 meningkat menjadi 298.137 kasus sedangkan di tahun 2023 sampai dengan Oktober jumlah kecelakaan kerja tercatat 315.579 kasus.
Editor: Muh Fajar