Muna – Sebuah kasus penikaman yang terjadi di Kelurahan Wasolangka, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, pada 9 Mei lalu, kini mulai memunculkan pertanyaan besar terkait kinerja aparat penegak hukum.
Meski laporan resmi telah diajukan sejak 10 Mei, hingga 20 hari berlalu, belum ada satu pun terduga pelaku yang berhasil diamankan pihak kepolisian.
Korban dalam kasus ini mengalami luka tusuk serius, dan keluarga korban telah menyampaikan laporan resmi ke Polsek Parigi sehari setelah kejadian.
Namun, hingga Kamis (29/5), belum ada perkembangan berarti dalam proses hukum yang berjalan.
Keluarga korban, yang mulai kehilangan kesabaran, mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak kepolisian, termasuk dengan Kasat Reskrim. Namun, hasilnya nihil.
“Sudah 20 hari belum ditangkap, kita juga sudah ketemu Kasat Reskrim tapi belum jelas juga sampe sekarang, kita diminta sabar terus,” ujar Karno, salah satu anggota keluarga korban, saat dihubungi media.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa ada tujuh orang yang diduga terlibat dalam insiden penikaman ini.
Ironisnya, identitas para terduga pelaku telah dikantongi polisi. Nama, alamat, bahkan identitas orang tua mereka sudah diketahui.
“Pelakunya ada tujuh orang, belum ada yang ditangkap biar satu, padahal namanya pelaku, rumahnya, orang tuanya semua jelas. Tapi belum ada yang ditangkap, mereka hanya janji terus, sabar percayakan kami begitu terus,” ungkap Karno dengan nada kecewa.
Dugaan lambannya penanganan membuat keluarga korban meragukan keseriusan aparat dalam menuntaskan kasus ini.
Bahkan, mereka secara terbuka mendesak agar Kapolres Muna dan Kasat Reskrim turun langsung ke lapangan untuk menangkap para pelaku.
“Harapan kami, Kapolres dan Kasat Reskrim turun langsung menangkap pelakunya. Karana kita sudah tidak percaya lagi sama Polsek, jangan sampai persoalan ini berkelanjutan, kalo tidak segera ditindaki,” tegas Karno.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Parigi IPDA Kasman mengakui bahwa kasus ini kini telah diambil alih oleh Polres Muna.
“Langsung ke Polres saja, karena sudah diambil alih sama Polres kami hanya membantu,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon.
Namun demikian, IPDA Kasman menambahkan bahwa upaya penyelidikan masih dilakukan, meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.
“Kendalanya orangnya (para pelaku) tidak ada, kami sudah mencari sampai di hutan sama-sama Buser tidak ada juga. Tiap hari turun tapi tidak ada, baru minim informasi dari masyarakat dimana keberadaan pelakunya,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada perkembangan baru yang dirilis oleh pihak kepolisian terkait progres penyelidikan.
Editor: Redaksi