Kendari – Banjir menerjang Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar sepekan lalu.
Banjir tersebut merendam sejumlah wilayah di Bumi Oheo, baik pemukiman warga maupun Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah satu jalan Trans Sulawesi yang paling parah terendam banjir berada di Kelurahan Linomoiyo, Kecamatan Oheo.
Di wilayah ini air setinggi 1 meter lebih membuat kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam ke atas tak bisa melintas.
Jika memaksa ingin melintas, pengendara harus menggunakan rakit atau pincara yang disiapkan warga dengan tarif bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Bupati Konut, Ruksamin, kepada awak media di Kendari pada Selasa (14/5) malam mengungkap kondisi terkini di jalan tersebut.
Kata dia, kendaraan roda enam ke atas sudah bisa melintas, meski harus dikawal.
“Untuk kondisi jalan di Linomoiyo air sudah turun sekitar 80 centimeter. Untuk kendaraan besar, yang roda enam ke atas itu sudah bisa melintas, tapi tetap dikawal, pelan-pelan, jangan sampai injak lobang,” ungkap Ruksamin.
Sementara itu untuk kendaraan roda dua dan minibus belum bisa melintas di jalan itu, dan harus menggunakan rakit.
“Untuk kendaraan kecil, motor, minibus, masih harus pakai rakit,” katanya.
Ruksamin bilang, sejak 9 Mei 2024 lalu pihaknya sudah mengeluarkan status darurat banjir di wilayahnya, dan telah melakukan langkah-langkah penanganan.
Editor: Wiwid Abid Abadi