Muna Barat – Dalam rangka menekan inflasi dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat, Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan bantuan sembako bagi masyarakat Muna Barat (Mubar).
Diketahui, provinsi Sultra sebagai salah satu penyalur inflasi tertinggi di Indonesia. Untuk itu, sesuai instruksi presiden RI, pemerintah daerah diarahkan untuk melaksanakan operasi pasar, sidak pasar, serta mengendalikan harga dengan mengecek suplai hargai hingga ke distribusi.
Penjabat Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengatakan hadirnya ia di Mubar melaksanakan empat kegiatan utama, salah satunya turut menyerahkan bantuan paket gratis bagi masyarakat.
Ia mengatakan, berbicara terkait Aparatur Sipil Negara (ASN) ujungnya yaitu melayani, sehingga ia menekan kepada kepala perangkat daerah datang ke Mubar untuk melayani.
“Untuk itu, jangan pernah lelah memberikan pengabdian terbaik di bumi anoa, provinsi Sulawesi Tenggara,” ungkapnya, Minggu (5/11).
Pasalnya dikatakannya, berbagai pencapaian yang diraih merupakan proses yang tidak pernah selesai, di dalam kerangka berpikir harus selalu berbuat baik
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Siti Saleha mengatakan ini sebagai upaya pemrov dalam rangka meringankan beban masyarakat dan menekan harga di tengah tinggi inflasi.
Bantuan sosial ini telah dilakukan di Kabupaten Buton, Kabupaten Mubar, Kota Bau-Bau dengan menyiapkan 2000 kupon pangan gratis, yang mana dalam satu paket disiapkan beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, dan minyak goreng 1 liter.
“Kami salurkan kepada masyarakat secara gratis,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Pj Bupati Mubar, Bahri mengucapkan terimakasih atas bantuan sembako gratis yang disalurkan Pemprov Sultra untuk masyarakat didaerahnya, pasalnya ini merupakan bagian dari dua program prioritas presiden RI, yaitu mengendalikan inflasi daerah serta mengentaskan kemiskinan khususnya miskin ekstrem.
Kemudian, berdasarkan data perkembangan harga, mulai dari September hingga Oktober 2023 lalu penyumbang inflasi terbesar di Bumi Laworoku yaitu beras, telur, dan cabai.
“Penyumbang inflasi terbesar adalah beras yakni 3,81 persen,” ujarnya.
Bahri juga katakan, Pj Gubernur telah mengalokasikan bantuan bagi Pemda Mubar dalam rangka pengendalian inflasi, kemudian Pemda juga telah menyiapkan anggaran dari APBD dalam menekan angka inflasi salah satunya melakukan gerakan pangan murah.
Laporan: Denyi Risman