Kendari – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaunching pakaian seragam yang didesain dan dijahit siswa SMK serta penandatanganan MoU dengan Kadin Sultra dan UMKM pada Rabu (10/5).
Inovasi dari Dikbud Sultra tersebut merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia.
“Ya, ini yang pertama dilaunching di Indonesia,” kata Direktur SMK Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto, yang hadir secara langsung dalam kegiatan itu.
Menurut Wardani, inovasi dari Dikbud Sultra sejalan dengan program merdeka belajar yang digalakkan Kemendikbudristek.
“Puncak dari program kami yakni SMK keunggulan itu harus terwujudnya teaching factory. Teaching factory ini adalah, factory pabrik atau unit usaha sebagai tempat untuk belajar anak-anak dalam dunia nyata mereka,” kata dia.
“Jadi harapan kami ini bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi di sini dan juga meningkatkan kompetensi anak,” sambung dia.
Wardani menyebut ada dua sasaran yang diharapkan bisa dicapai dalam kegiatan tersebut.
“Ada dua sasaran, anak didik semakin kompeten di bidangnya, karena mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan langsung. Kedua ada nilai ekonomi yang didapat oleh sekolah. Nilai ekonomi ini bukan untuk keuntungan guru, tetapi untuk keberlanjutan agar alat-alat yang ada di sekolah bisa diperbaharui lagi dari keuntungan itu,” ujarnya.
Dia juga mendorong agar Pemprov Sultra membentuk Badab Layanan Umum di tiap satuan pendidikan.
“Perlu ada pihak UD berada di satuan pendidikan itu untuk dikembangkan, tadi saya sudah sampaikan ke Bapak Gubernur agar SMK Negeri punya Badan Layanan Umum Daerah,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi