Muna Barat – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Dr Bahri, melakukan panen raya padi bersama 8 kelompok tani di lahan pertanian Desa Wulanga Jaya, Kecamatan Tiworo Kepulauan, pada Sabtu (24/9).
Secara simbolis, kegiatan panen raya ditandai dengan prosesi pemotongan batang padi oleh Pj Bupati.
Varietas padi yang ditanam adalah jenis padi Sentana. Dalam kondisi optimal produksinya bisa mencapai 4 – 4,5 ton gabah kering per hektar.
Secara khusus Pj Bupati Mubar Dr Bahri menyatakan, panen raya padi ini menjadi bukti bahwa upaya mewujudkan ketahanan pangan yang kini menjadi isu nasional ini menjadi komitmen dan keseriusan Pemerintah Mubar. Terutama bagi masyarakat yang makanan pokoknya adalah dari beras.
“Kegiatan panen ini dilakukan dalam upaya mengontrol stok pangan daerah dan pengendalian inflasi daerah yang biasa terjadi dua bulan terakhir yang mengalami kenaikan,” ungkap Dr Bahri.
Selain itu, untuk mewujudkan Mubar sebagai lumbung pangan di Sultra, pemerintah daerah telah berupaya mengembangkan teknologi benih unggul, mekanisasi dan manajemen pengelolaan air.
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri ini juga menekankan seluruh pihak untuk memastikan bahwa lahan pertanian terlindungi, ini merupakan bagian dari upaya tidak sekedar menjaga ketahanan pangan tapi juga kedaulatan pangan.
“Untuk peningkatan hasil produksi padi, kini Pemkab Mubar terus melakukan program pembukaan lahan baru dalam mengimbangi pengurangan lahan akibat alih fungsi,” katanya.
Alumni 07 STPDN Jatinangor ini berterima kasih kepada petani yang telah berperan besar dalam menjaga ketersediaan pangan terutama padi dan terus mendorong minat generasi muda terhadap pertanian melalui modernisasi pertanian.
“Terimakasih kepada petani serta Satgas Pangan yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga pangan,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Mubar, Nestor Jono mengungkapkan, luas lahan persawahan di Desa Wulanga Jaya adalah 155 hektar, sedangkan lahan yang siap dipanen minggu ini seluas 79 hektar.
Kata Nestor, Dinas Pertanian terus mendorong petani untuk bersemangat menanam padi dan menekan resiko gagal panen.
“Dalam upaya peningkatan hasil produksi padi, kami terus berupaya melakukan penyuluhan dan pembinaaan serta memberikan berbagai bantuan kepada petani berupa bibit, pupuk dan obatan-obatan tanaman,” ucap Nestor Jono.
Laporan: Denyi Risman