Membangkang Keputusan Partai, PDIP Pecat Hugua Sebagai Kader

Hugua. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan resmi memecat Hugua dari keanggotaan, dan sebagai kader partai. Pemecatan ini tertuang dalam surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan tertanggal 13 September 2024.

Dalam surat putusan yang ditandatangani Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Hasto Kristanto itu memutuskan beberapa poin.

Pertama, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Hugua dari keanggotaan PDI Perjuangan. Kedua, melarang Hugua melakukan kegiatan, dan menduduki jabatan yang mengatasnamakan PDI Perjuangan.

Pemecatan Hugua dari keanggotaan partai turut dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara (Sultra), Agus Sana’a.

“Benar,” ucap dia, saat dihubungi awak media ini, Sabtu (14/9).

Agus Sana’a menerangkan, pemecatan Hugua, lantaran dianggap melawan dan membangkang keputusan partai, dengan menjadi Calon Wakil Gubernur Sultra yang bukan usungan PDI Perjuangan.

Sedangkan, DPP PDI Perjuangan telah mengusung Calon Gubernur Sultra, yang notabene merupakan kader dari partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

Sehingga, keputusan Hugua maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 2024, dinilai sudah tidak sejalan dengan kebijakan partai, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI Perjuangan.

“Karena (Hugua) maju calon wakil gubernur dari partai lain. Sementara DPP PDI Perjuangan sudah punya calon sendiri, dan dia juga calon di partai lain pasti dipecat,” tegas Agus Sana’a.

Menurut dia, sekalipun misalnya Hugua sudah meminta persetujuan dari DPP PDI Perjuangan ihwal majunya lewat partai lain, tetap partai akan memberikan sanski pemecatan.

Pasalnya, ketika Hugua masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan, tentu akan berpengaruh terhadap arus dukungan di Pilgub Sultra.

Sementara, instruksi DPP PDI Perjuangan kepada seluruh kader partai, jelas tegak lurus mendukung calon yang diusung partai.

“Misalkan dia tidak dipecat, dan dibiarkan suara PDI Perjuangan bisa terbelah dua. Makanya harus dipecat, karena instruksi DPP PDI Perjuangan jelas, dan semua kader harus mematuhi itu,” jelas Agus Sana’a.

Perihal efek domino pemecatan Hugua dari keanggotaan PDI Perjuangan, Agus Sana’a merasa tidak akan berpengaruh pada loyalitas kader terhadap partai.

Pasalnya tambah dia, PDI Perjuangan merupakan partai yang menganut paham ideologis, tentu, kader sudah memahami aturan main partai.

Kendati pun, disatu waktu misalnya, ada kader ataupun anggota DPRD yang terbukti mendukung selain usungan partai, pasti ancamannya pemecatan.

“Kader sudah tahu, bahwa konsekuensi melawan keputusan partai sudah seperti itu, jadi tidak berpengaruh ke bawah,” tukasnya. Rilis.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!