Menyusuri Kali Hitam Mencari Gadis di Buteng yang Hilang Diterkam Buaya

Tim gabungan terus menyusuri sungai berwana hitam untuk mencari keberadaan gadis asal Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) bernama Aina Oba (12) yang hilang diterkam buaya. Foto: Dok. Humas Basarnas Kendari.

Kendari – Tim gabungan terus menyusuri sungai berwana hitam untuk mencari keberadaan gadis asal Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) bernama Aina Oba (12) yang hilang diterkam buaya.

Pencarian dilakukan oleh Basarnas, pihak kepolisian jajaran Polres Buteng, TNI, BKSDA, mahasiswa KKN UHO, aparat desa setempat, masyarakat dan keluarga korban.

Pada pencarian hari kedua pada Minggu, 24 Maret 2024 pagi ini, tim dibagi menjadi dua regu.

Regu pertama menggunakan rubber boat menyisir di sungai sekunder satu, atau garis putih di peta. Dari lokasi hilangnya korban, tim menuju ke hulu sungai sejauh 1,58 kilometer dan ke hilir sungai sejauh 2,91 kilometer.

Regu kedua menggunakan tiga perahu menyisir di sungai sekunder dua atau 8 garis merah di peta. Pencarian juga dilakukan dengan berjalan kaki menyisir pinggiran sungai.

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan, pada pencarian hari kedua hingga pukul 16.30 WITA, tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

“Sehingga pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan besok, Senin 25 Maret 2024 pukul 07.00 WITA,” jelas Wahyudi.

Tim gabungan terus menyusuri sungai berwana hitam untuk mencari keberadaan gadis asal Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) bernama Aina Oba (12) yang hilang diterkam buaya. Foto: Dok. Basarnas Kendari.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis berusia 12 tahun bernama Aina Oba diterkam buaya, lalu diseret ke delam air.

Peristiwa tragis itu terjadi di sungai Dusun Kaleleha, Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara pada Jumat, 22 Maret 2024 pukul 13.00 WITA.

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi menerangkan kronologi kejadian nahas itu.

Awalnya, sekitar pukul 10.30 WITA, korban bersama ibu dan kakak laki-lakinya berangkat ke kebun untuk mengambil pisang.

Sekitar pukul 12.00 WITA, kakak korban pulang kembali ke rumah mereka dengan membawa pisang, sementara korban dan ibunya masih berada di kebun.

Lalu pada pukul 13.00 WITA, korban dan ibunya dari kebun kembali ke rumah dengan menyeberangi sungai.

Posisi korban saat itu sekitar 1 meter di depan ibunya, tiba-tiba seekor buaya menerkam korban dan langsung menyeret ke dalam air.

Ibu korban tak kuasa menolong korban karena jaraknya tak terjangkau, ibu korban hanya bisa berteriak meminta tolong ke warga.


Editor: Muh Fajar Ragil Ananta

error: Content is protected !!
Exit mobile version