Muna Barat – Koordinator Komando Barisan Rakyat (Kobra) Muna Barat, Rasmin Jaya, menyatakan bahwa program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati terpilih, La Ode Darwin dan Ali Basa, adalah langkah konkret yang sejalan dengan visi dan misi mereka.
Program ini, menurutnya, juga menyasar kepentingan masyarakat berdasarkan potensi daerah di Muna Barat.
Program ini, menurut Rasmin, dapat menjadi mesin penggerak yang akan mempercepat pembangunan daerah.
“Program yang akan dilaksanakan dan direalisasikan dalam 100 hari kerja sangat tepat sasaran, sesuai dengan harapan masyarakat, dan tak lepas dari metode sosialisasi serta kampanye yang telah dilakukan, menyasar langsung masing-masing desa di Muna Barat,” ungkap Rasmin, Minggu (2/2).
Namun, meskipun program ini menunjukkan langkah positif, Rasmin menegaskan bahwa pemuda Muna Barat tetap harus menjalankan peran vital sebagai kontrol sosial.
“Pemuda harus menjadi rem dan gas yang seimbang, menjaga agar kebijakan tetap pada jalurnya,” tegasnya.
Baginya, pemuda bukan hanya penonton, tetapi mitra kritis yang memastikan setiap keputusan tetap berpihak pada rakyat.
“Kami tetap mendukung apa yang terbaik untuk masyarakat Muna Barat, tetapi itu harus diimbangi dengan fungsi kontrol dan peran sebagai mitra kritis pemerintah,” tambah Rasmin.
Ia juga menekankan bahwa upaya pembangunan ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata. Semua elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan pihak-pihak yang peduli, harus terlibat dalam memastikan keberlanjutan pembangunan daerah.
Dalam hal ini, pemuda Muna Barat menjadi penjaga agar setiap program yang sudah disusun dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Saya pikir, dengan terbukanya program-program yang akan dilaksanakan dalam 100 hari kerja, mahasiswa dapat lebih mudah mengakses dan mengawasi kinerja yang ada,” tutup Rasmin Jaya.