Kendari – Mobil Toyota Fortuner milik aktivis sekaligus Direktur Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hendro Nilopo, dibakar orang tak dikenal pada Selasa (20/12) sekitar pukul 04.00 WITA.
Mobil tersebut dibakar saat sedang diparkir di depan rumahnya di Jalan Tunggala, Kelurahan Wua-wua, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari
Dihubungi Sultranesia, Hendro mengatakan bahwanya dirinya yang pertama kali melihat mobilnya terbakar secara tiba-tiba.
Menurut dia, ada tiga titik api di mobilnya, yakni di bagian depan mobil, bagian tengah, dan belakang.
Pria yang karib disapa Egis ini mengaku tidak melihat secara pelaku yang membakar mobilnya.
“Saya di dalam rumah, terus saya lihat kenapa ada asap dari luar, pas saya cek, ternyata mobilku terbakar,” ungkap Hendro.
“Ini pasti dibakar, karena ada tiga titik api, di bagian depan dekat mesin, di tengah, sama di belakang,” sambungnya.
Kejadian tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian, dia berharap kejadian tersebut segera diungkap.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra, Hendrawan Sumus Gia mengutuk keras pembakaran mobil tersebut.
Dirinya meminta aparat penegak hukum agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembakaran mobil aktivis tersebut.
“Terkait dengan pembakaran mobil milik Direktur Ampuh Sultra yang juga Wakil Sekretaris Jenderal KNPI, kami mengutuk keras atas tindakan premanisme yang terjadi di Sultra, olehnya itu kami meminta kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelakunya,” kata Hendrawan.
Hendrawan menyebutkan, sebelumnya Hendro Nilopo bercerita kepadanya bahwa sering diteror oleh orang yang tidak dikenalnya.
“Beberapa hari yang lalu beliau (Hendro) pernah bercerita sering diteror dan diancam oleh centeng-centeng atau preman pelaku tambang ilegal,” ucapnya.
“Saya meminta kepada Pak Kapolda untuk mengatensi kasus ini dan mendorong kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembakaran mobil Bung Hendro Nilopo,” pintanya.
Dia menduga bahwa OTK yang melakukan pembakaran itu adalah pelaku-pelaku tambang ilegal yang berada di Sultra.
“Saya yakin pelaku pembakaran tersebut adalah pelaku-pelaku tambang ilegal yang merasa terusik dengan aksi-aksi Bung Hendro Nilopo yang terus menyuarakan penutupan tambang-tambang ilegal di Sultra,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi