Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menerima duplikat Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera itu diserahkan di Balai Samudera Jakarta, Senin (5/8) malam.
Penyerahan duplikat Bendera Pusaka tersebut diinisiasi dan diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada seluruh Kepala Daerah menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
Acara dimulai dengan sambutan Kepala BPIP Yudian Wahyudi, yang mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran para Gubernur dan Penjabat Gubernur.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran para Gubernur dan Penjabat Gubernur pada acara ini,” ujar Yudian.
Dalam sambutannya, Yudian juga menjelaskan tentang Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 51 Tahun 2022 mengenai program Paskibraka, dimana BPIP bertanggung jawab untuk mendistribusikan Bendera Pusaka kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan Kementerian atau Lembaga.
“Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 mengamanatkan bahwa duplikat Bendera Pusaka ini digunakan dalam waktu 10 tahun. Namun apabila sebelum 10 tahun terjadi kerusakan, dapat mengajukan pergantian secara tertulis ke BPIP,” kata Yudian.
“Kami berharap agar duplikat Bendera Pusaka ini dijaga dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan pengarahan Presiden Republik Indonesia ke-5 yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, yang mengajak para Peserta kegiatan untuk berkontemplasi. Mega mengingatkan kembali akan perjuangan para Pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.
“Bendera ini bukan sekadar kain, melainkan lambang dari perjuangan, pengorbanan, dan cita-cita bangsa kita,” tegas Mega.
Megawati juga menekankan pentingnya mensosialisasikan sejarah dan visi bangsa serta membiasakan untuk memulai dengan Salam Pancasila.
“Pekikan ‘Merdeka’ menggambarkan perjuangan yang tidak pernah luntur di era kemerdekaan ini. Indonesia adalah negara demokratis, rakyat memiliki hak untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat,” ujarnya.
Megawati juga mengingatkan bahwa gotong royong, kekeluargaan, dan Bhinneka Tunggal Ika sudah mulai luntur oleh anak bangsa sendiri.
“Duplikat Sang Saka Merah Putih sebenarnya adalah moral kita yang membuat negara lain memberikan hormat, karena menggambarkan nilai perjuangan dan kejuangan. Jaga dan berikan tempat yang layak,” pesannya.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan duplikat Bendera Pusaka, Teks Proklamasi, dan buku pendidikan Pancasila kepada seluruh Kepala Daerah.
“Alhamdulillah, selaku Pj Gubernur Sultra saya tadi mendapat amanah untuk menerima duplikat Bendera Pusaka dari Kepala BPIP yang disaksikan oleh Ibu Presiden RI ke-5. Ini merupakan momentum bersejarah bagi kita semua,” ujar Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
“Bendera Pusaka tersebut akan disimpan dengan baik, dan selanjutnya akan diserahkan kepada Putra-putri terbaik Sultra yang tergabung dalam Paskibraka untuk dikibarkan pada saatnya,” tambahnya.
Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, dalam komentarnya menyatakan rasa bangganya dapat menghadiri acara tersebut.
“Penyerahan duplikat Bendera Pusaka ini merupakan momen yang sangat penting untuk mengingatkan kita semua akan sejarah dan perjuangan bangsa. Ini juga menjadi dorongan bagi kita untuk terus berupaya menjaga keutuhan dan memajukan daerah masing-masing,” kata Andap.
Acara penyerahan duplikat Bendera Pusaka ini diharapkan dapat mengokohkan semangat kebangsaan dan cinta akan tanah air di kalangan masyarakat Indonesia, utamanya generasi muda.
Sebagai informasi, penyerahan duplikat Bendera Pusaka ini dibuat dengan ketentuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, terakhir dilaksanakan pada tahun 1969. Bendera yang akan dibagikan tidak memiliki jahitan antara warna merah dan putih, sesuai dengan ketentuan tersebut.
Editor: Wiwid Abid Abadi