Kendari – Seperti luka yang tak kasatmata, ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kendari berteriak kecewa setelah motor mereka mendadak mogok usai mengisi Pertalite dari sejumlah SPBU, Selasa (4/3) malam. Dugaan adanya Pertalite oplosan mencuat, membuat mereka berbondong-bondong melapor ke Polresta Kendari.
Gerak cepat dilakukan. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sultra, melalui Subdit I Indagsi, bersama PT. Pertamina dan Dinas ESDM Sultra langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke empat SPBU di Kendari pada Rabu (5/3). Sampel bahan bakar diambil, kadar dan kualitasnya diteliti.
Namun, hasilnya seperti dua sisi mata uang. Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Sultra, AKBP Ali Rais Ndraha, menyebut sidak ini untuk memastikan apakah Pertalite yang beredar benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Pertamina.
“Jadi beberapa sudah kami laksanakan pengecekan ada beberapa SPBU di kota Kendari ini untuk bisa kita sama-sama melihat kadar dan suhu pertalite yang ada di SPBU serta mengetahui ini benar-benar sesuai dengan spek yang harus dipenuhi oleh Pertamina,” kata AKBP Ali Rais Ndraha.

Sementara itu, Sales Branch Manager Sultra Pertamina, Ferdi Fajrian, menegaskan bahwa hasil pengecekan di lokasi menunjukkan Pertalite di SPBU masih dalam standar yang seharusnya.
“Untuk kadar dari Pertalite sendiri seperti yang kita sudah lihat bersama secara visual tadi dari dispenser dialirkan ke kaleng sampel itu terlihat dari sisi warna hijau cerah, tidak ada endapan, tidak keruh dan juga tidak ada air. Kita bisa lihat jelas di sana bahwa secara visual kualitas Pertalite tetap terjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ferdi menambahkan bahwa pengecekan densitas menunjukkan kesesuaian dengan hasil uji spesifikasi dari Depo Pertamina.
“Kemudian tadi kita juga cek secara densitif, di mana densitifnya itu sesuai dengan pengiriman Depo di mana depo sudah melakukan uji spesifikasi juga yang mana hasilnya adalah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Dirjen Migas,” tambahnya.
Dengan hasil ini, ia berharap para pengemudi ojol tidak lagi khawatir, meskipun hanya empat SPBU yang diuji. Menurutnya, hasil tersebut sudah cukup mewakili kondisi BBM di Kendari.
Di sisi lain, Kabid Energi Baru Terbarukan ESDM Sultra, Dewi Rosaria Amin, berharap temuan ini bisa meredakan keresahan masyarakat.
“Kami berharap ini bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat terkait dengan kualitas BBM yang didistribusikan dari Pertamina melalui SPBU,” ujarnya singkat.
Namun, di jalanan, cerita berbeda bergulir. Para pengemudi ojol yang sebelumnya melaporkan motor mereka mogok setelah mengisi Pertalite masih bertanya-tanya: jika BBM sesuai standar, mengapa mesin mereka tiba-tiba tak lagi bertenaga? Seperti teka-teki yang belum terpecahkan, misteri mogok massal ini masih menyisakan tanda tanya besar di benak mereka.
Editor: Redaksi