Baubau – Seorang ibu rumah tangga (IRT) nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh oknum polisi berinisial A di Kota Kendari. Modusnya, terduga pelaku menggunakan alasan pekerjaan untuk mengajak korban bertemu di sebuah penginapan di Kota Baubau.
Awalnya, korban mengenal A saat menghadiri event balap motor di Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Sejak saat itu, pria berseragam ini mulai menghubunginya melalui WhatsApp, mencoba membangun komunikasi yang awalnya tampak wajar. Namun, semakin lama, ajakan pertemuan dari A mulai terasa janggal.
Korban mengungkapkan bahwa A beberapa kali mengajaknya bertemu, termasuk di Taman Eks MTQ Kendari, tetapi ia selalu mengabaikannya.
Hingga akhirnya, ketika korban berada di Baubau pada Januari 2025, A kembali menghubunginya dan mengaku tengah bertugas di kota yang sama.
“Sekitar jam 15.00 sore dia chat saya. Dia bilang di Baubau ada agenda pengawalan dan mengajak keluar. Dia suruh saya jemput, tapi saya bilang tidak ada kendaraanku. Lalu dia jawab, ‘Oh iya, oke mi, tidak apa-apa,’” ujar korban, Minggu (2/2).
Tak berhenti di situ, keesokan harinya A kembali menghubungi korban dan mengajaknya bertemu dengan alasan ingin membahas pekerjaan. Kali ini, korban yang terus didesak akhirnya luluh dan memenuhi ajakan tersebut.
“Dia WA, dia bilang, ‘Saya mau pulang, kita tidak mau ketemu saya kah?’ Saya bilang, ‘Kapan rencana mau pulang?’ Dia jawab, ‘Kalau bukan besok, lusa. Kebetulan ini malam tidak ada kegiatanku, kalau ada waktunya kita datang pi kita ketemu membahas pekerjaan,’” jelasnya.
Namun, pertemuan yang dikemas dengan dalih profesionalisme itu berubah menjadi mimpi buruk bagi korban. Setibanya di tempat A menginap, ia malah mengalami perlakuan yang tak terduga.
“Dia suruh saya masuk. Pas di dalam, dia mau kasih rapat pintu, lalu dia mau peluk saya. Langsung saya bilang, ‘Jangan, tolong tetap di situ, jangan dekati saya. Saya bilang, jangan seperti itu, saya tidak bisa, saya begini,’” ungkapnya.
Merasa terancam, korban langsung berusaha menyelamatkan diri sebelum situasi semakin buruk.
“Langsung tiba-tiba terpikir, saya tidak harusnya ada di situ dalam keadaan berdua seperti ini. Langsung saya keluar dan pulang,” tambahnya.
Awalnya, korban memilih bungkam karena takut. Namun, keesokan harinya, ia memberanikan diri untuk menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya. Sang suami yang tak terima dengan perlakuan A berencana melaporkan kasus ini ke Polda Sultra.
Sementara itu, Polresta Kendari tengah menyelidiki dugaan pelecehan yang dilakukan oleh salah satu anggotanya terhadap seorang ibu rumah tangga.
Kasus ini mencuat setelah korban melaporkannya pada awal Februari dan menjadi sorotan di media sosial serta pemberitaan online.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol. Eko Widiantoro, menegaskan pihaknya segera mengambil langkah investigasi untuk mengungkap kebenaran kasus tersebut.
“Kami sangat serius menangani kasus ini. Jika terbukti bersalah, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku. Institusi kepolisian tidak akan melindungi anggota yang mencoreng nama baik kepolisian,” ujarnya.
Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan oleh Bidang Paminal Polresta Kendari. Pihak kepolisian juga menjamin bahwa proses ini akan berlangsung secara transparan dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Selain itu, Polresta Kendari memastikan perlindungan bagi korban dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Kepolisian berjanji akan memberikan perkembangan terbaru kepada masyarakat setelah hasil penyelidikan lebih lanjut ditemukan.