Daerah  

Pamit Melaut Tak Pernah Kembali, Warga Waelumu Wakatobi Dilaporkan Hilang

Tim SAR gabungan melakukan pencarian nelayan hilang asal Desa Waelumu, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Rabu (3/7). Foto: Dok. Istimewa.

Wakatobi – Seorang nelayan asal Desa Waelumu, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, dilaporkan hilang di laut setelah tak kunjung kembali dari melaut sejak Selasa (2/7) dini hari.

Informasi awal diterima oleh Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari pada pukul 06.33 Wita dari pihak keluarga korban, Saudu, yang melaporkan bahwa satu orang nelayan belum kembali dari aktivitas melaut di sekitar perairan Desa Waelumu.

“Berdasarkan informasi tersebut di atas, pada pukul 06.55 Wita Tim Rescue Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” ungkap Amiruddin A.S, Kepala KPP Basarnas Kendari, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7).

Korban diketahui bernama La Ali (56), warga Desa Waelumu. Ia diketahui berangkat melaut sekitar pukul 03.00 Wita ke area tangkap yang berjarak sekitar 12 nautical mile (NM) dari desa.

Berdasarkan kebiasaan, La Ali seharusnya sudah kembali ke rumah pada pukul 17.00 Wita. Namun hingga laporan masuk ke Basarnas, ia belum juga kembali.

Pihak keluarga sempat melakukan pencarian secara mandiri di titik-titik biasa korban memancing, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaannya.

Akhirnya, laporan resmi disampaikan ke pihak Basarnas.

Menanggapi laporan tersebut, Tim SAR dari Pos SAR Wakatobi langsung diterjunkan dan menempuh jarak sekitar 16,36 NM menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP).

Dalam operasi pencarian, mereka dilengkapi sejumlah alat utama (alut), antara lain Rescue Car, Rigid Inflatable Boat (RIB), longboat, peralatan evakuasi, perlengkapan medis, serta dukungan komunikasi dan keselamatan lainnya.

Operasi pencarian melibatkan unsur gabungan, yakni Staf Operasi KPP Kendari, Pos SAR Wakatobi, Pos Angkatan Laut Wakatobi, Satuan Polair Wakatobi, dan pihak keluarga korban.

“Cuaca hujan ringan, kecepatan angin 13 knots dari arah timur, tinggi gelombang 0,5–1,25 meter (sumber BMKG),” tambah Amiruddin.

Pencarian masih terus dilakukan dengan menyisir wilayah laut di sekitar LKP, dengan harapan korban segera ditemukan dalam keadaan selamat.


Editor: Redaksi

error: Content is protected !!