Daerah  

Pegawai Disperindag dan Dispar Mubar Kedapatan Main Kartu di Kantor saat Jam Kerja

Kantor Disperindag Muna Barat. Foto: Denyi Risman/Sultranesia.com.

Muna Barat – Pada Selasa, 2 Juli 2024 sekitar pukul 11.00 WITA sejumlah wartawan melakukan kunjungan mendadak ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Muna Barat.

Dalam kunjungan tersebut, ditemukan sejumlah pegawai yang tengah asyik bermain kartu saat jam kerja, sementara kepala dinas dari kedua instansi tersebut tidak tampak di lokasi.

Temuan di Disperindag dan Disparekraf

Saat tiba di kantor Disperindag di Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, para wartawan mendapati beberapa pegawai duduk santai dan bermain kartu.

Beberapa pegawai enggan memberikan komentar ketika ditanya tentang kegiatan tersebut dan keberadaan kepala dinas. Salah satu pegawai menyebutkan bahwa Pelaksana Tugas Kepala Disperindag, La Ode Muhammad Ishar Masiala, jarang berkantor karena hanya menjabat sebagai pelaksana tugas.

Kondisi serupa juga ditemukan di kantor Disparekraf yang berlokasi sekitar 100 meter dari Disperindag. Beberapa pegawai tampak tidak bekerja dan terlibat dalam aktivitas bermain kartu. Menurut pengakuan beberapa pegawai, Kepala Disparekraf, La Ode Ali Kadirun, sedang sakit sehingga tidak berada di kantor.

Tanggapan Sekda Muna Barat

Sekretaris Daerah (Sekda) Muna Barat, LM Husein Tali, saat diwawancarai mengenai temuan ini mengatakan bahwa kedua kepala dinas tersebut sedang berada di luar daerah untuk menghadiri kegiatan ekspo.

“Mereka lagi di luar daerah kegiatan ekspo,” ujar Husein.

Sekda juga menekankan pentingnya memverifikasi fakta sebelum mengambil kesimpulan terkait aktivitas pegawai yang ditemukan bermain kartu.

“Hal-hal begitu tidak boleh kita hakimi secara sepihak,” tegasnya.

Namun, pernyataan ini tidak memberikan jawaban tegas mengenai tindakan yang akan diambil terhadap pegawai yang kedapatan tidak bekerja sesuai tugasnya.

Implikasi Terhadap Citra Pemerintah Daerah

Kondisi ini sangat memprihatinkan dan berpotensi merusak citra kedua dinas serta mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan daerah. Ketidakhadiran kepala dinas dan perilaku tidak profesional pegawai ini perlu mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.

Seorang warga yang mengetahui kejadian ini, Aliudin menyampaikan, “Ini sangat mengecewakan. Kami berharap ada tindakan tegas dari pemerintah daerah untuk menertibkan pegawai yang tidak disiplin dan memastikan kepala dinas bertanggung jawab atas kinerja bawahannya.”

Harapan dan Langkah ke Depan

Keadaan ini menyoroti pentingnya pengawasan dan disiplin di lingkungan pemerintahan. Diharapkan, pihak terkait segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini dan memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik dan profesional. Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut terkait kejadian ini. Warga berharap ada klarifikasi dan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!