Kendari – Seperti jembatan yang terbentang di atas lautan, rute penyeberangan feri Tondasi (Muna Barat) – Torobulu (Konawe Selatan) kini resmi beroperasi, menghubungkan Pulau Muna dengan daratan Sulawesi Tenggara.
Perjalanan perdana menggunakan KMP Pulau Rubiah dimulai pada 28 Maret 2025, membuka akses baru bagi masyarakat dan dunia usaha.
Dengan dukungan subsidi dari Pemerintah Kabupaten Muna Barat, tarif penumpang dan kendaraan kini lebih terjangkau.
PT ASDP Cabang Baubau mengumumkan tarif resmi yang telah disesuaikan dengan Asuransi Tanggung Jawab Penumpang (ATJP) serta Iuran Wajib (IW). Berikut rincian tarif yang berlaku untuk kelas ekonomi:
Tarif Penumpang Kelas Ekonomi
• Dewasa: Rp38.000 per orang (termasuk Rp3.000 ATJP dan Rp2.000 IW)
• Bayi: Rp4.000 per orang (termasuk Rp600 ATJP dan Rp200 IW)
Selain penumpang, tarif kendaraan yang ikut dalam penyeberangan juga telah ditetapkan berdasarkan golongan sebagai berikut:
Tarif Kendaraan
• Golongan I (Sepeda Motor): Rp48.000
• Golongan II (Sepeda Motor <500cc): Rp92.000
• Golongan III (Sepeda Motor ≥500cc): Rp185.000
• Golongan IV (Mobil Penumpang & Barang):
• Kendaraan Penumpang: Rp499.000
• Kendaraan Barang: Rp480.000
• Golongan V (Bus Sedang & Truk Sedang):
• Kendaraan Penumpang: Rp966.000
• Kendaraan Barang: Rp850.000
• Golongan VI (Bus Besar & Truk Besar):
• Kendaraan Penumpang: Rp1.485.000
• Kendaraan Barang: Rp1.200.000
• Golongan VII (Truk Trailer Kecil): Rp1.700.000
• Golongan VIII (Truk Trailer Sedang): Rp2.700.000
• Golongan IX (Truk Trailer Besar): Rp3.200.000
General Manager PT ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, menyampaikan bahwa pelayaran perdana dijadwalkan berangkat dari Torobulu sekitar pukul 09.00 WITA atau paling cepat pukul 08.00 WITA.
“Karena di sana (Muna Barat) acara peresmiannya jam 11.30, jadi kami rencanakan kapal berangkat sekitar jam 9 dari Torobulu,” ungkapnya, Kamis (27/3).
Terkait jadwal tetap, Jamaluddin menjelaskan bahwa saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan regulator. Ia mengungkapkan bahwa KMP Pulau Rubiah sebenarnya melayani empat trip per hari, dan dua trip akan dialihkan untuk rute Torobulu-Tondasi.
“Jadwal tetapnya masih kami bahas. Yang jelas, keberangkatan dari Torobulu akan tetap pagi, sekitar pukul 10 WITA. Tapi ini masih dalam tahap kesepakatan dan belum kami rilis secara resmi,” jelasnya.
Untuk waktu tempuh, perjalanan dari Torobulu ke Tondasi diperkirakan membutuhkan 2,5 jam, meskipun ada kemungkinan lebih lama tergantung rute yang diambil.
“Ada dua jalur menuju Tondasi, satu dengan jarak 19 mil dan satu lagi 23 hingga 25 mil. Jika kapal melewati jalur luar, waktu tempuhnya bisa lebih lama. Tapi nakhoda KMP Pulau Rubiah sudah terbiasa dengan jalur dalam, sehingga diperkirakan hanya memakan waktu 2,5 jam,” terangnya.
Jamaluddin juga menambahkan bahwa ke depan, jika permintaan masyarakat meningkat, ada kemungkinan penambahan jadwal pelayaran, bahkan disiapkan kapal khusus untuk rute ini.
“Saat ini masih tahap percobaan. Jika permintaan meningkat, bisa saja kita menambah trip atau menyiapkan kapal khusus. Saya optimis ke depan rute ini bisa berjalan secara komersial tanpa subsidi dari pemerintah daerah,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Muna Barat saat ini berkisar 20 persen, yang dihitung berdasarkan formula sesuai regulasi Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Muna Barat, La Ode Mustafa, menjelaskan bahwa tarif ini telah disubsidi agar lebih terjangkau bagi masyarakat dan pelaku usaha yang mengandalkan jalur penyeberangan ini.
“Kami berharap subsidi ini dapat membantu masyarakat, khususnya pelaku usaha yang mengandalkan jalur ini untuk distribusi barang. Dengan tarif yang lebih murah, diharapkan perekonomian semakin berkembang,” ujarnya.
Dengan hadirnya rute baru ini, diharapkan arus mobilitas masyarakat semakin lancar, sementara sektor ekonomi, terutama perdagangan dan pariwisata, dapat berkembang lebih pesat.
Editor: Denyi Risman