Daerah  

Pembentukan Organisasi PSHT Cabang Konsel, Sulawesi Tenggara, Selesai

Organisasi PSHT Cabang Konawe Selatan. Foto: Dok. Istimewa.

Konawe Selatan – Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Konawe Selatan (Konsel) resmi terbentuk pada Minggu (9/10) kemarin.

Pembentukan dilakukan setelah PSHT Ranting Konda menggelar rapat bersama yang dihadiri kepala desa di Kecamatan Konda, perwakilan camat, tokoh masyarakat dan para anggota PSHT.

Senior PSHT, Agus Charly, mengatakan, dengan berkembangnya PSHT Ranting Konda menjadi cabang Konawe Selatan ini akan menjadi penyemangat yang lebih besar lagi dengan lingkup yang lebih luas dalam pengembangan ajaran PSHT.

Agus menjelaskan tujuan ajaran PSHT adalah untuk mendidik manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah melalui persaudaraan, olahraga, pencak silat, kesenian dan kerohanian.

“Kami berharap bimbingan dari para tokoh masyarakat dan pemerintah agar selalu mengarahkan dan membimbing organisasi kami ini bisa lebih baik dan selalu bermanfaat,” kata Agus.

Kepala Desa Alebo, Sugeng Raharjo mengatakan bahwa sejak 2004 sudah berdiri PSHT di desanya.

Pihaknya sebagai Pemerintah Desa Alebo sangat mengapresiasi organisasi ini karena telah memberi kontribusi dalam bidang pembinaan kepemudaan yang positif dan selalu bersinergi dengan baik.

Perwakilan Camat Konda, Safruddin, juga menitip pesan agar organisasi PSHT berkembang dengan baik, dengan mencetak para atlit agar mendukung perkembangan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) khususnya di wilayah Konawe Selatan.

“Pencak silat adalah budaya sekaligus bela diri asli Indonesia dan sekarang telah menjadi cabang bela diri dunia,” katanya.

Anggota DPRD Konsel, Herman Pambahako juga berpesan agar organisasi ini dapat menjadi aset bagi Kabupaten Konawe Selatan dalam pengembangan budaya pencak silat yang di dalamnya terkandung kearifan bangsa.

“Ikut serta dalam menjaga keamanan, ketertiban dengan membentuk mental sportif para anggotanya sekaligus memperluas pelatihan di berbagai wilayah di Konawe Selatan,” pesan Herman.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!