Pemkab Konawe Utara Ditagih Utang Event Organizer Rp 1,9 Miliar

Salah satu kegiatan Pemkab Konut yang dikerjakan oleha event organizer Gerbong Solusi Management. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pihak event organizer Gerbong Solusi Management (GSM) Kendari mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) segera melunasi utang kegiatan sebesar Rp 1,9 miliar.

Desakan itu disampaikan Direktur GSM Kendari Ary Harianto Nuhung atau karib disapa Pop Kendari kepada awak media, Jumat (9/12).

Pop menjelaskan, kurang lebih ada 13 event yang diselenggarakan Pemda Konut mulai dari HUT ke 15 Konawe Utara pada Januari 2022 hingga kegiatan GTRA Summit pada Juni 2022 belum juga dibayarkan kepada pihak GSM Kendari sebagai EO.

“Nilainya yang belum dibayar tidak sedikit, kurang lebih Rp 1,9 miliar,” kata Pop Kendari.

Pop mengungkapkan, seluruh kegitan event tersebut diorder lewat Bagian Umum Pemda Konut. Pihaknya kemudian dijanji bahwa pembayaran dimulai pada Juni 2022. Namun tak kunjung dibayar sesuai waktu yang telah dijanjikan.

Lalu, lanjut Pop, Kabag Umum Pemda Konawe Utara Ery Astuti Husainy bersama GSM Kendari menandatangani perjanjian pembayaran seluruh kegiatan pada anggaran perubahan di bulan Oktober 2022.

“Tapi sudah bulan Desember ini pihak Pemda Konawe Utara juga belum membayarkan sesuai kontrak perjanjian yang ditandatangani,” ungkapnya.

Akibat dari belum dibayarkan tunggakan tersebut, Pop bilang operasional GSM Kendari agak terganggu, mulai dari pembayaran gaji karyawan yang tertunda sampai 4 bulan, hingga pembayaran ke vendor-vendor lain juga tertunda.

Pop menegaskan, jika tak ada respon baik dari pihak Pemda Konawe Utara khususnya Bagian Umum, pihaknya akan membawa masalah tersebut ke jalur hukum.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Pemkab Konawe Utara, Ery Astuti Husainy saat dikonfirmasi Sultranesia.com mengatakan bahwa tunggakan piutang akan diselesaikan dalam waktu dekat ini.

“Ini hanya persoalan waktu saja. Pihak pemda bukan berpangku tangan. Kami terus menjalin komunikasi dengan pihak Gerbong (GSM). Dalam waktu dekat kita selesaikan,” kata Ery saat dikonfirmasi.

Ery mengatakan, mestinya persoalan seperti ini harus didudukan secara bersama-sama. Tanpa harus digaungkan lewat media.

Menurutnya, Pemda Konut juga punya itikad baik dengan sudah membayarkan sebagian yang menjadi tanggung jawab Pemda.

“Kami juga sudah ada beberapa yang kami bayar dan tetap mengupayakan apa yang menjadi tanggungjawab kami,” pungkasnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!