Kendari – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Awaluddin Maruf, menilai gagasan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Darwin, untuk menjadikan partai mandiri secara finansial merupakan langkah cemerlang yang dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola partai di daerah.
Menurut Awaluddin, ide membangun sumber pembiayaan partai melalui usaha produktif di setiap DPD II merupakan inovasi yang jarang muncul di tubuh partai politik Indonesia. Selama ini, katanya, partai cenderung bergantung pada bantuan pemerintah atau sumbangan individu, sehingga kemandirian finansial sulit terwujud.
“Gagasan itu sangat baik, dan bisa diimplementasikan kalau mendapat dukungan penuh dari ketuanya sendiri. Jika Pak Darwin bisa menurunkan dan menjalankan ide ini secara nyata, itu langkah yang cemerlang,” ujar Awaluddin kepada Sultranesia, Senin (3/11).
Ia menilai wacana bisnis politik berbasis daerah yang ditawarkan Darwin berpotensi menciptakan model baru partai politik di tingkat lokal.
Namun, keberhasilannya akan bergantung pada sejauh mana struktur dan pola usaha tersebut dirancang secara konkret dan sistematis.
“Kalau konsepnya jelas, tentu bisa dijalankan. Tapi kalau hanya sebatas wacana, sulit untuk diukur,” jelasnya.
Awaluddin juga melihat gagasan kemandirian finansial ini sebagai upaya Darwin memperkuat kelembagaan partai agar tidak terus bergantung pada figur atau elite tertentu.
Menurutnya, langkah ini bisa menjadi jawaban atas persoalan klasik partai politik, yaitu minimnya transparansi dan keberlanjutan pendanaan.
“Ketika Pak Darwin melemparkan ide ini ke publik, tanggung jawab berikutnya ada pada seluruh struktur partai, bagaimana mereka mengawal dan ikut menghidupkan gagasan tersebut,” katanya.
Meski begitu, Awaluddin menilai tantangan terbesar Darwin justru terletak pada kemampuannya membagi fokus antara tugasnya sebagai Bupati Muna Barat dan Ketua Golkar Sultra.
Ia harus membuktikan kinerja di dua ranah berbeda tanpa kehilangan arah politik maupun visi pembangunan daerah.
“Kalau beliau sukses memimpin Muna Barat, maka kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya di Golkar juga akan meningkat. Tapi kalau kinerjanya di daerah tidak berkembang, itu bisa jadi beban politik,” tegas Awaluddin.
Ia menambahkan, keberhasilan Darwin dalam menjalankan dua peran strategis ini akan menentukan posisinya di masa depan.
Jika mampu menunjukkan hasil nyata baik di pemerintahan maupun di partai, La Ode Darwin berpeluang menjadi figur sentral politik Sultra di masa mendatang.
Editor: Denyi Risman







