Kendari – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Angkatan XIII Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar penyuluhan kesehatan di Posyandu Lansia Puskesmas Lepo-Lepo, Jumat (16/5).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para lansia mengenai bahaya konsumsi obat yang keliru, yang dapat berujung pada komplikasi serius.
Penyuluhan dilakukan oleh lima mahasiswa PSPPA, diantaranya Agista Amelya, Ebi Febrianti, Emma Haerunnita, Hesri Septi Astuti, dan Waode Sitti Nur Sabania, dengan bimbingan Prof. Ruslin dan Sitti Raodah Nurul Jannah.
Menurut Waode Sitti Nur Sabania, masih banyak lansia yang belum memahami risiko dari penggunaan obat yang tidak tepat.
Ia menyebutkan bahwa salah satu kesalahan paling umum adalah ketidaktahuan terhadap dosis dan jadwal minum obat.
“Banyak lansia yang lupa kapan harus minum obat dan berapa takaran yang benar. Ini bisa berdampak langsung pada efektivitas pengobatan dan bahkan membahayakan,” jelas Sabania.
Kesalahan lain yang sering terjadi, lanjutnya, adalah penyimpanan obat yang tidak sesuai.
“Ada obat yang harus disimpan di suhu tertentu atau dijauhkan dari cahaya. Jika disimpan sembarangan, obat bisa rusak dan tidak bekerja sebagaimana mestinya,” katanya.
Ia juga menyoroti bahaya polifarmasi, yaitu penggunaan banyak obat secara bersamaan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
“Lansia biasanya mengidap lebih dari satu penyakit, sehingga kerap mengonsumsi lima jenis obat atau lebih sekaligus. Jika tidak dikonsultasikan dengan apoteker atau dokter, bisa terjadi interaksi antarobat yang sangat berisiko,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Emma Haerunnita, menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara pasien lansia dan tenaga kesehatan.
Ia mengatakan bahwa keterbukaan dalam bertanya soal obat adalah kunci keselamatan.
“Banyak lansia yang enggan bertanya karena merasa malu atau takut dianggap merepotkan. Padahal, komunikasi yang baik bisa mencegah kesalahan penggunaan obat,” ungkap Emma.
Penyuluhan berlangsung interaktif, dengan para peserta posyandu lansia diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung.
Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa juga membagikan leaflet berisi panduan penggunaan obat yang benar.
“Leaflet ini bisa dibaca ulang di rumah sebagai pengingat. Harapannya, lansia tidak hanya paham saat penyuluhan, tapi juga menerapkannya dalam keseharian,” kata Emma.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat oleh PSPPA UHO, yang berharap dapat mendorong lansia lebih cermat dan waspada dalam mengelola pengobatan mereka, demi meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang bisa dicegah.
Editor: Denyi Risman