Kendari – Tim Basarnas berhasil mengevakuasi enam warga Wakatobi yang perahunya mengalami mati mesin akibat dihantam badai.
Keenam warga tersebut berhasil dievakuasi dengan selamat, dan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing pada Minggu, 15 Juni 2025 pukul 03.36 WITA.
Namun, di balik penyelamatan itu, ada cerita dari enam warga yang berhasil ditemukan Basarnas karena menyelamatkan diri di sebuah pulau tak berpenghuni di Perairan Wakatobi.
Cerita bermula ketika enam warga itu, masing-masing bernama Isa (26), Fazli (18), Radeks (17), Jefri (18), Rian (17) dan Jene (43) berangkat dari Kaledupa menuju Wanci pada 14 Juni 2025 pukul 18.00 WITA menggunakan sebuah perahu.
Di tengah perjalanan sekitar pukul 21.00 WITA, perahu yang mereka tumpangi dihantam badai yang mengakibatkan as join propeler patah.
Perahu mereka pun tak bisa melanjutkan perjalanan, dan hanya terombang-ambing di tengah badai.
Mereka pun memutuskan untuk mendayung perahu mereka ke sebuah pulau tidak berpenghuni.
Setelah sampai di pulau tersebut, lima orang turun dari perahu, sedangkan satu orang lainnya masih berada di perahu untuk menjaga agar perahu tak dibawa arus.
Tujuan mereka ke pulau tak berpenghuni itu adalah mencari sinyal jaringan HP untuk meminta bantuan.
Upaya mereka pun membuahkan hasil, sekitar pukul 02.13 WITA pesan mereka diterima oleh Pos Rescue SAR Wakatobi yang langsung menerjunkan personel melakukan misi penyelamatan.
Sekitar pukul 03.36 WITA, lima orang berhasil ditemukan di pulau tak berpenguhi itu. Namun, seorang lagi yang berada di perahu belum ditemukan.
Setelah satu jam pencarian, satu orang yang berada di atas perahu pun ditemukan selamat.
“Seluruh korban berhasil selamat dan dievakuasi ke Pelabuhan Patinggu Kecamatan Wangi-wangi Selatan, lalu diserahkan ke pihak keluarga,” kata Humas Basarnas Kendari, Wahyudi.
Editor: Denyi Risman