Muna Barat – Guna mempercepat koordinasi penyampaian informasi, Pemerintah Kabupaten Muna Barat mendistribusikan 97 handy talky (HT) kepada 11 camat, 5 lurah dan 81 kepala desa.
Alat komunikasi berjenis Weierwei VEV-3288D VHF yang berguna mengkomunikasikan dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio itu diserahkan langsung secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri di Aula Kantor Bupati, Senin (17/4).
Banyaknya titik lokasi blank spot menjadi salah satu alasan lain diadakannya HT. Blank spot sendiri adalah kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet.
“Secara geografis kita terbagi ada darat, pesisir, pulau. Ada 30 pulau dan 11 yang berada di pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau informasi karena masuk dalam area blank spot,” ujar Bahri.
Melalui HT, kata Bahri dirinya ingin memastikan semua kepala wilayah berada di tempat. Karena tugas mereka adalah menyelenggarakan pelayanan publik serta penyelenggaraan pembangunan kemasyarakatan.
“Kita minta setiap pukul 21.00 Wita dilakukan apel udara. Saya ingin mengecek kehadiran. Mengecek kondisi setiap daerah,” tuturnya.
Bahri juga berharap, melalui pembagian HT yang dilengkapi dengan 128 memori saluran dan memiliki spacing saluran 25KHz ini, para camat, lurah dan kepala desa bisa saling terkoneksi dan bersinergi, terutama menyangkut penyampaian informasi.
“Dengan menggunakan HT informasi penting yang sifatnya harus segera ditangani bisa tersampaikan dan ditindaklanjuti dengan cepat,” ujar Bahri.
Terakhir, Pj Bupati Bahri mengaku telah bermohon ke beberapa provider telekomunikasi untuk membuat tower Base Transceiver Station (BTS) di daerah blank spot.
“Sambil menunggu pembangunan tower BTS itu, maka kita gunakan jalur komunikasinya adalah HT,” tandasnya.
Laporan: Denyi Risman