Kendari – Perkumpulan Cendekia Legal Research menggelar sosialisasi dan advokasi hukum yang bertemakan perlindungan serta pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di SMK Negeri 6 Kendari, Jumat (24/1).
Kegiatan ini diikuti oleh 150 siswa dengan tujuan membekali mereka agar menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari kekerasan.
Direktur Perkumpulan Cendekia Legal Research, Muhammad Ramadhan Kiro, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam mengurangi angka kekerasan.
“Kalian adalah harapan masa depan bangsa. Dengan pemahaman hukum yang baik, saya yakin kalian dapat menjadi pelopor dalam mencegah kekerasan di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya dengan tegas.
Sebagai seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo, Muhammad Ramadhan Kiro juga mengingatkan agar setiap individu tidak hanya memahami hukum, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menciptakan lingkungan yang aman, khususnya bagi perempuan dan anak.
“Tanggung jawab kita semua adalah menciptakan perubahan. Aksi nyata adalah kunci untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan,” tambahnya.
Susi Suhartini, narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tenggara, turut menyampaikan pandangannya mengenai peran penting siswa dalam menciptakan perubahan sosial.
“Kesadaran adalah langkah pertama. Ketika kalian menyadari bahwa setiap bentuk kekerasan fisik, psikis, maupun seksual adalah pelanggaran hak asasi manusia, saat itulah perubahan dapat dimulai,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar siswa tidak merasa takut untuk melaporkan kasus kekerasan yang terjadi.
“Jika kalian atau seseorang yang kalian kenal mengalami kekerasan, segera laporkan. Jangan biarkan kekerasan terus berlanjut,” tegasnya.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya memahami pentingnya perlindungan hukum, tetapi juga berkomitmen untuk mengambil langkah konkret dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Perubahan dimulai dari kalian. Jadilah agen perubahan yang dapat menciptakan masa depan yang lebih baik,” pungkas Susi Suhartini.
Editor: Denyi Risman