Berita  

Permintaan Disanggupi BPJN, Warga Kendari Buka Blokir Jalan Nasional

Proses pembukaan jalan nasional yang diblokir warga Kendari. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Warga sekitar Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Dapu-dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, sempat melakukan pemblokiran jalan nasional.

Namun, blokir tersebut sudah dibuka kembali pada Rabu (5/10) setelah permintaan warga disanggupi oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

“Pemblokiran jalan sudah dibuka Kapolsek Kemaraya bersama warga setempat karena pemintaan mereka telah disepakati oleh Pak Naswar, perwakilan BPJN,” jelas Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurahman.

Eka bilang, pihak BPJN juga langsung melakukan drainase agar tidak lagi merembes ke badan jalan.

“Saat ini pihak dari balai langsung melakukan pembelahan jalan untuk melancarkan air yang tersumbat. Arus lalu lintas pasca pemblokiran jalan oleh warga kembali dapat diakses dalam keadaan aman dan lancar,” pungkas Eka.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok warga di Kendari melakukan aksi blokade Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Dapu-dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, pada Selasa (4/10) kemarin.

Aksi blokade jalan yang dilakukan sejumlah masyarakat itu karena drainase yang ada di lokasi tersebut tidak ada perhatian pemerintah.

Pasalnya akibat drainase yang tidak berfungsi membuat air tidak bisa mengalir dan tergenang di kawasan itu. Bahkan, air di selokan meluap dan mengalir di tengah jalan.

Akibatnya warga setempat merasa kurang nyaman karena adanya bau yang menyengat dan kawasan tersebut menjadi kumuh. Selain itu pengendara roda dua seringkali mengalami kecelakaan karena kondisi jalan yang dilalui air sangat licin.

“Ini adalah bentuk protes kami terhadap pemerintah yang tidak punya perhatian kepada kami. Polusi karna air itu bau comberan,” ujar seorang warga, Israjudin.

Dijelaskannya, kondisi drainase di Kelurahan Dapu-dapura ini sudah hampir setahun tidak diperbaiki. Seringkali ada yang meninjau dan menjanjikan akan dilakukan perbaikan tapi hingga saat ini, warga hanya dijanji-janji.

“Kami ingin pemerintah turun langsung,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Kendari Barat, Amir Yusuf juga menyampaikan, sudah beberapa bulan, air di drainase tersebut tersumbat dan mengalir di bahu jalan.

Dia menyebutkan, bahwa pemerintah setempat juga telah melakukan upaya-upaya pencegahan seperti giat bersih-bersih, namun hasilnya belum maksimal.

“Kita akan koordinasikan kembali dengan pimpinan agar ada perhatian secepatnya,” pungkasnya.

Pantauan media ini, hingga saat ini, massa masih menutup akses jalan sepanjang 200 meter. Akibatnya, warga tidak bisa melintas dan harus mengambil jalan pintas.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!