Berita  

PGRI Murka! Karaoke Michelin Dinilai Menginjak Martabat Pendidikan

Ketua PGRI Sultra, Suryadi. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Kecaman terhadap penggunaan seragam SMA di Michelin Kitchen Bar & Executive Karaoke semakin menguat. Kini, giliran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang angkat bicara.

PGRI Sultra mengecam keras tindakan yang dianggap mencoreng kehormatan dunia pendidikan. Ketua PGRI Sultra, Suryadi, menegaskan bahwa pemakaian seragam sekolah di tempat hiburan malam bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga penghinaan terhadap pendidikan.

“Jadi kalau dari sudut pandang PGRI, hal ini memang tidak etis sekaligus mencoreng dunia pendidikan kita. Seragam sekolah itu memiliki makna, ada simbol kehormatan di dalamnya. Ketika digunakan di tempat seperti itu, jelas ini tindakan yang tidak bisa dibiarkan,” tegas Suryadi, Minggu (16/2).

Seragam sekolah bukan sekadar pakaian, melainkan simbol moralitas yang melekat pada generasi penerus bangsa. Namun, kini kehormatan itu seolah diinjak-injak, terseret ke lantai dansa, diterpa dentuman musik malam yang sama sekali tidak mencerminkan nilai akademik.

Kemarahan PGRI bukan tanpa alasan. Mereka menilai kejadian ini sebagai bentuk penghinaan serius yang harus ditindak tegas agar tidak menjadi preseden buruk.

“Seharusnya pakaian seragam itu digunakan di sekolah. Kok bisa seragam sekolah muncul di tempat hiburan malam? Ini yang menjadi pertanyaan besar. Apakah ada kelalaian dari pengelola atau ada unsur kesengajaan? Ini yang harus diusut tuntas,” sergah Suryadi.

Sebelumnya, DPRD Kota Kendari, Pj Wali Kota Kendari, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra juga menyuarakan kecaman serupa. Mereka menuntut investigasi menyeluruh serta sanksi tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!