Muna Barat – Hutan jati yang terletak di sekitar permandian Matakidi yang berada di desa Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat (Mubar) kini dirambah oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga terancam punah.
Hal tersebut membuat Pj Bupati Mubar, Dr Bahri menjadi berang, hingga ia mengancam akan melaporkan oknum perambah hutan jati tersebut ke pihak kepolisian.
“Hutan jati ini seharusnya kita jaga dan lestarikan. Oknum yang merambah harus bertanggung jawab karena telah merusak ekosistem hutan” Katanya melalui panggilan WhatsApp kepada Sultranesia.com, Sabtu (13/5)
Bahri mengaku mendapatkan laporan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) terkait perambahan hutan yang dilakukan pada malam hari.
“Pol-PP sebelum nya saya sudah tugaskan untuk mengawasi setiap pagi ternyata mereka beraksi saat malam hari,” ungkapnya.
Kata dia, tindakan tersebut dapat merusak lingkungan hingga berdampak pada berkurangnya debit air.
“Ini adalah peninggalan leluhur, bahwa kita bisa bercerita kepada anak cucu jika Pulau Muna terkenal dengan jatinya. Jangan kita hanya bercerita tetapi mereka tidak menyaksikan jatinya. Tugas kita kan harus merawat bukan merusak” Tegasnya
Untuk mencegah kasus yang terulang, rencananya jebolan STPDN 07 ini akan segera mendirikan pos jaga dan menugaskan Pol PP untuk berjaga dalam waktu 24 jam. Sedangkan jati yang telah di potong akan di lakukan pendataan dan segera melakukan penanaman ulang.
“Kalau perlu kita bangun pos di dalam hutan agar penjagaannya lebih ketat, dan mudah-mudahan hal serupa tidak kembali terjadi. Kalau masih ada yang melakukan kita laporkan dan tangkap pelakunya” pungkasnya.
Laporan: Denyi Risman