Kendari – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan seleksi jabatan Kapolsek Tahun Anggaran 2025 melalui metode Computer Assisted Test (CAT) dalam Tes Pengetahuan Manajerial (TPM) dan Tes Pengetahuan Kepolisian (TPK). Kegiatan ini digelar pada Kamis (13/2), di Ruang CAT Assessment Center Polda Sultra.
Proses seleksi ini merupakan bagian dari Assessment Center, yang bertujuan memastikan Kapolsek terpilih memiliki kompetensi dan profesionalisme sesuai standar Polri. Dengan sistem CAT, seleksi dijamin lebih objektif, transparan, dan akuntabel.
Tes ini dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pukul 09.00–11.30 WITA dan diikuti oleh 20 peserta, sementara gelombang kedua berlangsung pukul 14.00–16.00 WITA dengan 18 peserta.
Masing-masing peserta harus mengerjakan 50 soal TPM dalam waktu 40 menit dan 50 soal TPK dalam waktu yang sama.
Tes ini menguji pemahaman calon Kapolsek dalam manajemen kepemimpinan, strategi kepolisian, serta tata kelola organisasi Polri.
Melalui TPM, peserta diuji dalam aspek pengambilan keputusan, kepemimpinan, serta manajemen sumber daya.
Sedangkan TPK mengukur pemahaman peserta terhadap tugas pokok kepolisian, hukum, dan kebijakan strategis Polri.
Kegiatan ini diawasi langsung oleh pejabat utama Polda Sultra, di antaranya Kabagbinkar Ro SDM Polda Sultra AKBP Wisnu Wibowo, Kasubbag Kompeten Bagbinkar Ro SDM Polda Sultra Kompol Adeng Supriatna, serta pengawas dari Bidpropam Polda Sultra. Kehadiran pengawas ini memastikan bahwa seleksi berlangsung tanpa intervensi atau kecurangan.
Kombes Pol. Adi Sumirat, selaku Asesor Madya SSDM Polri, menegaskan bahwa sistem CAT digunakan untuk meningkatkan transparansi dalam seleksi.
“Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta mengenai mekanisme dan tujuan dari pelaksanaan CAT TPM dan TPK. Dengan sistem ini, hasil ujian langsung diketahui tanpa manipulasi,” ujar Kombes Pol. Adi Sumirat.
Penerapan Assessment Center ini juga sejalan dengan komitmen Polri dalam membangun institusi yang lebih profesional. Proses seleksi dilakukan secara ketat, tanpa kompromi terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Seleksi Kapolsek dengan metode ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis dalam mewujudkan kepemimpinan Polri yang lebih modern dan kredibel. Polri ingin memastikan bahwa para Kapolsek yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi dan integritas dalam menjalankan tugas.
Kegiatan ini akan berlanjut hingga Senin, 17 Februari 2025, dengan jadwal tes yang sudah ditentukan. Hasil seleksi akan menjadi dasar bagi Polda Sultra dalam menentukan Kapolsek yang layak menduduki jabatan strategis di tingkat kewilayahan.
Editor: Denyi Risman