Kendari – Polresta Kendari sejauh ini sudah menerima delapan aduan soal dugaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite oplosan di SPBU Rabam.
Aduan itu dilayangkan sejumlah user ojek online (Online) yang mengaku motornya rusak usai mengisi Pertalite di SPBU depan Rabam Kendari.
“Aduan dari teman-teman ojol yang kemarin kita sudah terima dan sudah kita proses, barang bukti sudah kita amankan, sampelnya yang dari motornya, dan pengaduannya kita sudah terima,” kata Kanit Tipidter Satreskrim Polresta Kendari IPDA Ariel Mogens Ginting, Rabu, 5 Maret 2025 malam.
“Jadi untuk malam ini (5 Maret 2025) ada lagi teman-teman ojol yang datang, puluhan yang mengadu dua, dan sementara berproses. Total dengan yang kemarin (4 Maret 2025) itu 6 aduan dan 2 untuk malam ini, jadi total 8 aduan,” imbuhnya.
Ariel menegaskan, Polresta Kendari terbuka untuk menerima aduan dari masyarakat.
“Berapapun yang melapor kita siap terima aduan. Karena perkara ini bersifat delik aduan, jadi ada aduan baru kita proses,” tuturnya.
Polresta Kendari, kata Ariel, juga sudah memanggil pengawas SPBU Rabam untuk dimintai keterangan klarifikasi.
“Dan tadi kita sudah memanggil pihak SPBU, pengawas SPBU Rabam, dan kita panggil untuk klarifikasi awal,” ungkapnya.
Dari hasil klarifikasi, pihak SPBU Rabam mengatakan bahwa hanya menerima pasokan BBM dari Depot Pertamina.
Pihak SPBU mengaku, setelah menerima pasokan, BBM tersebut langsung disalurkan ke konsumen tanpa ada aktivitas lain.
“Pengawas SPBU Rabam mengatakan bahwa mereka sudah menerima ini dari depot, dan tidak ada aktivitas lain, tidak dibongkar, tidak diapa-apakan, karena akan di kroscek pihak depot,” tutupnya.
Sebelumnya, ratusan ojol menggeruduk Polresta Kendari setelah mengaku motor beberapa rekannya mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Rabam.
Mereka menuding, Pertalite yang mereka isi adalah oplosan. Namun, pihak Pertamina membantah bahwa BBM dioplos, saat ini proses penyelidikan Pertamina masih berlangsung.
Editor: Redaksi