Konawe Kepulauan – Menjelang musim penghujan, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara aktivitas produksi tambang di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi manajemen risiko demi menjamin keselamatan kerja dan keandalan operasional.
Manager Strategic Communication PT GKP, Hendry Drajat, mengatakan bahwa perusahaan saat ini tengah melakukan supervisi dan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh alat berat yang digunakan dalam kegiatan pertambangan.
“Kami perlu melakukan ini agar pelaksanaan produksi ke depan jauh lebih maksimal dan juga memastikan seluruh aspek keselamatan kerja terpenuhi tanpa terkecuali,” jelas Hendry, Kamis (15/5).
Ia menambahkan bahwa penghentian produksi bersifat sementara dan menjadi bagian dari evaluasi serta pemeliharaan alat berat sebelum kembali digunakan dalam operasional.
“Ini adalah bagian dari strategi manajemen risiko dan perencanaan jangka panjang kami. Dengan memasuki musim hujan, kondisi operasional di lapangan menjadi lebih menantang. Sehingga, kami memprioritaskan keselamatan kerja dan keandalan alat. Ini juga menjadi momen untuk evaluasi menyeluruh dan pemeliharaan alat berat agar tetap dalam kondisi prima saat kegiatan produksi dimulai kembali,” lanjutnya.
Meski produksi terhenti, Hendry menegaskan bahwa aktivitas pertambangan lain, seperti pengelolaan lingkungan dan kegiatan sosial, tetap berjalan seperti biasa.
“Aktivitas produksi memang terhenti sementara. Namun, seluruh aktivitas pertambangan lain, seperti kegiatan CSR, serta pengelolaan lingkungan dan reklamasi tetap berjalan seperti biasa,” tegas Hendry kembali.
Senada dengan itu, Environment & Forestry Superintendent PT GKP, Badrus Soleh menyampaikan bahwa persiapan menyambut musim hujan tidak hanya terbatas pada pengecekan alat berat, tetapi juga menyentuh aspek lingkungan.
“Persiapan di aspek lain juga kami lakukan, seperti melakukan treatment air limbah dengan injeksi agar air limpasan memenuhi baku mutu seperti pH dan TSS. Selain itu juga, kami melakukan monitoring rutin di beberapa titik untuk memastikan air limpasan sesuai dengan baku mutu,” kata Badrus Soleh.
Badrus menekankan bahwa sejak awal beroperasi di Pulau Wawonii, perusahaan berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mematuhi regulasi, terlebih mengingat sensitivitas wilayah pulau kecil.
Komitmen tersebut dibuktikan dengan capaian PROPER Peringkat Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK RI) untuk tahun 2023–2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Konawe Kepulauan, Rustam, turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian tersebut.
“Perusahaan tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam perlindungan lingkungan, serta menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya di Sulawesi Tenggara secara umum,” ungkap Rustam.
Kantor PT GKP sendiri berlokasi di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Editor: Denyi Risman