Muna Barat – Program 100 hari kerja Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, mulai menunjukkan hasil konkret. Dari bantuan 20.000 ekor ayam petelur yang disalurkan kepada 23 kelompok tani, kini wilayah itu berhasil memproduksi 12 ribu butir telur per hari.
Di tengah sorotan publik terhadap janji-janji kampanye yang sering mandek di atas kertas, capaian ini menjadi bukti awal keseriusan pemerintahan Darwin–Ali Basa dalam membangun fondasi ekonomi rakyat berbasis pertanian dan peternakan.
“Kelompok yang menerima bantuan ini telah melalui proses verifikasi ketat. Mereka harus memiliki kandang dan lahan pakan yang memadai. Jika tidak, bantuan tidak akan disalurkan,” tegas Bupati La Ode Darwin saat menyerahkan bantuan pertanian dan peternakan kepada masyarakat di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa, Minggu (17/8) lalu.
Langkah selektif itu bukan tanpa alasan. Sebelumnya, sejumlah program bantuan ternak di beberapa daerah kerap gagal lantaran disalurkan tanpa mempertimbangkan kesiapan penerima. Namun di Muna Barat, pendekatan teknis dan pengawasan ketat diterapkan sejak tahap awal.
Kepala Dinas Pertanian Muna Barat, Nestor Jono, menegaskan bahwa pihaknya melakukan pendampingan intensif kepada kelompok penerima agar program tidak hanya berhenti pada penyaluran bibit.
“Dari 20 ribu bibit ayam petelur yang disalurkan, saat ini produksinya sudah mencapai 12 ribu butir per hari. Ini menunjukkan bahwa rata-rata petani ayam petelur kita berhasil,”
ujar Nestor, Senin (6/10).
Dari hasil pantauan lapangan, produksi antar petani memang belum seragam.
“Ada yang mencapai 80 persen produksi, ada juga yang 57 persen, tapi secara umum menunjukkan tren positif,”
jelasnya.
Meski baru beberapa minggu berjalan, geliat ekonomi mulai terasa. Permintaan telur meningkat, sementara para petani mulai kewalahan memenuhi kebutuhan pasar lokal.
“Saat ini saja permintaan dari pembeli sudah cukup tinggi, petani mulai kewalahan,”
ungkap Nestor dengan nada optimistis.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari ketegasan pemerintah dalam proses verifikasi lapangan, mulai dari kesiapan kandang hingga kapasitas kelompok tani penerima.
“Setiap kelompok kami dampingi terus. Sebelum penyaluran, kami cek dulu kesiapan kandang dan kemampuan kelompok. Jadi, bantuannya disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki,”
jelasnya.
Dinas Pertanian Muna Barat memproyeksikan bahwa dalam tiga bulan ke depan, produksi telur bisa meningkat hingga 18 ribu butir per hari, seiring dengan meningkatnya usia dan produktivitas ayam.
Program ayam petelur ini kini menjadi simbol perubahan arah kebijakan pertanian di Muna Barat dari ketergantungan pada bantuan konsumtif menjadi program produktif yang berorientasi pada keberlanjutan ekonomi masyarakat.
Capaian awal itu juga menjadi tolok ukur publik terhadap keseriusan Bupati La Ode Darwin dalam mengonversi visi kampanye menjadi program nyata di lapangan, membangun dari desa, memperkuat ekonomi rakyat, dan menanamkan disiplin produktivitas di sektor pertanian dan peternakan menuju Liwu Mokesa.
Editor: Redaksi








