Kendari – Bidang Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) langsung melakukan penyelidikan kasus dugaan penyelundupan 10 ton solar ilegal di Kolaka Utara (Kolut) yang diduga melibatkan oknum perwira polisi.
IPTU U yang disebut-sebut diduga menjadi dalang dalam bisnis solar ilegal itu kini tengah diselidiki.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Eko Tjahjo Untoro melalui Bidang Pengaduan Propam, IPDA Nazaruddin dihubungi untuk diberikan informasi terkait kasus tersebut.
Kata dia, sebelumnya sudah ada informasi yang masuk, dan pihak Propam langsung menindaklanjuti dengan melakukan sejumlah langkah.
“Iya, tadi sudah ada informasi beritanya dikirimkan, kita sedang selidiki,” kata IPDA Nazar kepada awak media, Selasa (24/6).
Sebelumnya diberitakan, oknum polisi berinisial IPTU U diduga kuat menjadi dalang penyelundupan 10 ton Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar ilegal yang masuk ke wilayah tersebut.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, solar ilegal tersebut dikemas dalam ratusan jerigen dan berasal dari salah satu gudang penyimpanan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengiriman dilakukan lewat jalur laut dan dibongkar secara diam-diam di sekitar perairan Desa Lambai, Kecamatan Lambai, Kolaka Utara.
“Solarnya Pak U, disuplai dari salah satu gudang di Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (23/6).
Modus operandi para pelaku disebut sangat rapi. Mereka memanfaatkan kapal ferry dan kapal-kapal kecil untuk menyusuri jalur pesisir terpencil, jauh dari jangkauan patroli rutin aparat. Lokasi pendaratan pun dipilih di titik-titik minim pengawasan agar sulit terdeteksi.
Penelusuran media ini juga menemukan bahwa pola penyelundupan serupa bukan hal baru di wilayah tersebut. Pada tahun 2013, Polres Kolaka Utara pernah menyita 177 jerigen atau sekitar 6 ton solar ilegal dari sebuah rumah kosong di Desa Lambai. Meski telah berlalu lebih dari satu dekade, pola operasinya masih tampak identik.
Sejumlah warga Desa Lambai mengaku resah dengan aktivitas bongkar muat jerigen solar yang mereka saksikan berulang kali. Namun, rasa takut membuat mereka enggan bicara terbuka.
“Sudah beberapa kali kami lihat kegiatan itu, tapi kami takut bicara,” kata salah seorang warga yang juga enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi, oknum polisi berinisial U yang dikaitkan dalam praktik penyelundupan tersebut memberi pernyataan singkat. “Belum tentu itu barangnya adek,” ujarnya.
Editor: Redaksi