Kendari – Di tengah duka mendalam atas meninggalnya dua pekerja, Safrin Zahimu dan Mohammad Isnain, akibat insiden tanah longsor di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) milik PT Bosowa Mining di Konawe Utara (Konut).
PT Albar Jaya Bersama (AJB) sebagai perusahaan tempat para korban bernaung, telah menunaikan kewajibannya dengan menyalurkan santunan dan hak-hak kedua almarhum kepada ahli waris.
Langkah cepat ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan dan tanggung jawab sosial kepada karyawannya.
Peristiwa nahas yang terjadi pada Kamis pagi, 22 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WITA, tersebut dengan segera disikapi oleh manajemen PT AJB. Jenazah kedua korban, Safrin Zahimu yang dipulangkan ke Baubau dan Mohammad Isnain ke Gorontalo, telah dikebumikan di daerah asalnya masing-masing.
Unding, perwakilan dari PT AJB, menegaskan bahwa perusahaan telah menyerahkan santunan berupa tali asih langsung kepada keluarga korban.
Penyerahan dilakukan secara langsung di kediaman ahli waris sebagai bentuk penghormatan terakhir dan upaya meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
“Perusahaan telah melakukan kewajibannya dan menyerahkan hak-hak kedua karyawannya kepada ahli waris almarhum,” ujar Unding kepada perdetik, Sabtu 24 Mei 2025.
Ia menambahkan, selain tali asih, PT AJB juga memberikan jaminan pendidikan bagi anak-anak almarhum untuk disekolahkan di pesantren.
Tak berhenti di situ, PT AJB juga turut membantu proses pencairan hak-hak korban di BPJS Ketenagakerjaan. Ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memastikan seluruh hak normatif para pekerja yang menjadi korban terpenuhi.
“Kehilangan dua karyawan terbaik kami merupakan duka mendalam bagi seluruh keluarga besar PT AJB. Kami berharap santunan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan membantu masa depan anak-anak mereka,” tutur Unding, mewakili empati seluruh manajemen perusahaan.
Lebih dari sekadar santunan, PT AJB berjanji akan terus memberikan dukungan serta pendampingan yang diperlukan bagi keluarga korban di masa mendatang.
Tragedi ini juga menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait standar keselamatan kerja di seluruh area operasi.
Komitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa menjadi prioritas utama. PT AJB menekankan pentingnya memprioritaskan keselamatan kerja dan meningkatkan kewaspadaan, terutama di area berisiko tinggi seperti pertambangan, khususnya saat musim hujan.
Langkah proaktif ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terhindar dari insiden fatal di kemudian hari. Rilis.
Editor: Redaksi