Menindaklanjuti rencana Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Dr Bahri menjadikan Desa Kampani, Kecamatan Wadaga, sebagai lumbung padi di Mubar, Dinas PUPR Mubar langsung bergerak cepat dengan menurunkan tim survey lapangan.
Sekretaris Dinas PUPR Mubar, Surachman mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan kepala desa setempat terkait rencana lokasi areal sawah dan beberapa kondisi aktual di lapangan serta kesiapan masyarakatnya.
“Sesuai arahan Kadis PUPR, kami diminta mendindaklanjuti kunjungan kerja Pj Bupati. Kemarin kami sudah lakukan survey awal hari ini tim survey mulai bekerja mentracking jalur jaringan primernya sampai ke titik rencana lokasi cetak sawah,” kata Surachman, Selasa (28/6).
Mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Mubar ini berharap data elevasi dan panjang jalur jaringan primer dapat segera diperoleh sehingga akan menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk jaringan primernya.
“Survey ini juga akan menggambarkan lokasi bangunan dan dimensi saluran yang dibutuhkan serta luas areal sawah yang dapat diairi berdasarkan data debit air pada bendung yang melalui inlet jaringan primer,” terangnya.
Kata Surachman, hasil survey ini nantinya akan menjadi bahan laporan kepada Pj Bupati dalam rangka keputusan penganggarannya.
“Sebagai instansi teknis tugas kami menyukseskan agenda pembangunan Pj Bupati sesuai RPD Mubar 2023-2026 yang salah satu fokusnya adalah memantapkan infrastruktur. Inshaa Allah melalui sinergitas semua pihak maka niat Pj Bupati menjadikan Desa Kampani sebagai salah satu lumbung padi di Mubar niscaya akan terwujud,” tandasnya.
Diketahui, 23 Juni 2022 lalu Pj Bupati Mubar berkunjung ke Desa Kampani. Pj Bupati melihat potensi desa setempat sebagai lokasi pengembangan persawahan.
Pj Bupati bahkan berjanji akan menjadikan Wadaga sebagai lumbung padi. Sebab ketersediaan lahan, dengan dukungan sumber air sangat layak menjadi lokasi persawahan.
“Kalau kita lihat, ada tiga mata air besar yang sudah dibendung. Kemudian sudah ada jaringan irigasi primer, tinggal kita buat jaringan irigasi sekunder maupun tersiernya. Ketersediaan lahan untuk cetak sawah ada sekira 400 hektar. Ini sangat baik untuk dikembangkan menjadi area persawahan,” kata Bahri.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kemedagri itu akan melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mubar untuk menghitung rincian anggaran yang dibutuhkan. Setelah itu disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
Bahri mengungkapkan cetak sawah akan mulai dilakukan tahun ini. Anggarannya akan dialokasikan melalui APBD.
“Nanti dianggarkan lagi di APBD 2023 atau juga buat proposal utuh pengembangan cetak sawah diusul di Kementrian Pertanian. Kita ubah Wadaga menjadi lumbung padinya Mubar,” tutup Bahri dengan nada optimis.
Laporan: Denyi Risman