Rajiun Kritik Golkar: Tidak Komitmen, Partai Besar Tapi Kekanak-kanakan

LM Rajiun Tumada. Foto: Dok. Istimewa.

Muna – Calon Bupati Muna, La Ode Muhammad Rajiun Tumada, menyampaikan kritik tajam terhadap Partai Golkar setelah dukungan partai tersebut yang semula diberikan kepada dirinya dan pasangannya, Purnama Ramadhan, dialihkan kepada pasangan lain.

Dalam wawancara dengan wartawan pada Selasa (27/8), Rajiun menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Golkar, yang menurutnya menunjukkan kurangnya komitmen dan konsistensi dari partai yang dikenal sebagai salah satu partai besar di Indonesia.

“Kalau buat saya hari ini, Golkar tidak komitmen, tidak konsisten, dan saya hari ini anggap bahwa Golkar sebagai partai besar ternyata partai kekanak-kanakan,” ujar Rajiun.

Dia menekankan bahwa Ketua Umum Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia, telah membuat pernyataan di media sosial bahwa semua B1-KWK yang ditandatangani oleh Ketua Umum sebelumnya, Airlangga Hartarto, tidak akan diganti. Namun, dengan terjadinya pengalihan dukungan ini, Rajiun merasa bahwa janji tersebut tidak ditepati.

“Harusnya dia konsisten dan komitmen terhadap apa yang diucapkan Pak Ketua Umum, Pak Bahlil. Kalau kemudian ini terjadi, berarti saya anggap Golkar tidak komitmen, tidak konsisten. Kalau orang Kendari bilang, Kajili-Jili,” tambahnya, mengkritik bagaimana partai tersebut bisa kehilangan kepercayaan publik jika terus bersikap tidak konsisten.

Rajiun juga mempertanyakan masa depan Golkar dengan kebijakan yang dianggapnya tidak menghargai calon-calon yang sudah melewati proses panjang. Ia menyatakan bahwa partai besar seperti Golkar seharusnya mampu menjaga komitmen dan konsistensi agar tetap dipercaya oleh masyarakat.

“Apakah Golkar akan besar kemudian? Saya yakin Golkar akan hancur kalau modelnya seperti ini,” kata Rajiun dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Rajiun mengungkapkan bahwa meskipun belum ada surat resmi dari Golkar yang menarik dukungan, B1-KWK sudah diserahkan kepada calon lain. Ia mengaku tidak ingin menciptakan kegaduhan, namun merasa kecewa dengan keputusan tersebut.

“Saya berpikir, daripada kita buat kegaduhan, udah lepas aja itu Golkar,” tegasnya.

Rajiun memastikan bahwa dirinya dan Purnama Ramadhan telah memenuhi persyaratan pendaftaran ke KPU sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka telah mendapatkan dukungan yang cukup dari partai lain untuk maju dalam Pilkada Muna, meski tanpa Golkar.

Di akhir pernyataannya, Rajiun menekankan bahwa keputusan Golkar ini telah menimbulkan pertanyaan besar tentang arah dan masa depan partai di bawah kepemimpinan baru.

“Jadi ketua umum yang terpilih baru-baru ini, saya anggap tidak komitmen, tidak konsisten. Jadi saya anggap itu adalah citra yang tidak bagus yang diberikan kepada anak-anak bangsa,” pungkasnya.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!