Berita  

Rangkaian PRB di Sultra: Tanam 7.000 Mangrove untuk Mitigasi Bencana

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi saat menanam mangrove di pesisir Konawe. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Sebanyak 7 ribu bibit pohon mangrove ditanam dalam rangkaian peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) nasional 2023 di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memitigasi bencana diwilayah pesisir.

Seremoni penanaman bibit pohon tersebut dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan seluruh elemen masyarakat pada Kamis (12/10) di Teluk Desa Tapulaga Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

Sebanyak 2 ribu pohon ditanam di lokasi tersebut. Sementara sisanya akan disebar diwilayah pesisir yang rawan bencana di 17 kabupaten kota yang ada di Sultra.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk mitigasi bencana sehingga apa yang dilakukan itu dapat mengurangi resiko bencana di wilayah tersebut.

“Ini harus dipelihara dan terus dipantau. Jika tidak, dikhawatirkan tidak bisa berkembang dengan baik,” ungkapnya.

Dewi menyebut bahwa penanaman bibit pohon tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengurangi abrasi pantai dan mengurangi dampak perubahan iklim berbasis ekologi sekaligus mendukung rangkaian acara Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di tahun 2023 di Sultra.

Ia menyebut bahwa saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia sedang menghadapi El Nino atau kekeringan, sehingga diperlukan banyak penanaman. Untuk itu, ia meminta seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga alam, karena alam yang terjaga akan kembali menjaga masyarakat.

Sementara itu, Sekda Sultra Asrun Lio mengatakan bahwa melalui penanaman bibit pohon mangrove tersebut juga sebagai edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya peduli lingkungan dengan cara menanam. Sehingga, budaya seperti itu bisa dapat diteruskan.

“Penanaman pohon ini memiliki nilai yang dapat diambil, yang dimana hal ini seperti kegiatan sosial,” tuturnya.

Sekda Sultra, Asrun Lio, hadir langsung dalam penanaman mangrove. Foto: Dok. Istimewa.

Asrun menyebut bahwa mangrove yang ditanam sebanyak 2 ribu pohon di Kecamatan Soropia itu akan menjadi pelindung bagi masyarakat yang mendiami tempat tersebut dan Kota Kendari pada umumnya. Pasalnya, mangrove memiliki kekuatan untuk melindungi wilayah dari bencana utamanya tsunami.

Di tempat yang sama, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba berharap bahwa penanaman tersebut dapat memberikan harapan besar kepada masyarakat sebagai tempat yang terpilih.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada BNPB yang telah menempatkan salah satu rangkaian kegiatan pelaksanaan bulan PRB nasional 2023 di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.

Pihaknya mengaku siap untuk menjaga serta melestarikan mangrove tersebut demi melakukan pencegahan risiko terhadap bencana yang bisa saja terjadi di kemudian hari.

Kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusup menjelaskan bahwa pemilihan lokasi tersebut karena pihaknya menganggap daerah tersebut sebagai daerah yang rawan bencana utamanya banjir rob yang terjadi akibat luapan air laut.

Selain itu, pemilihan Soropia sebagai objek penanaman bakau juga didasarkan pada lokasi wisata. Pasalnya, Soropia merupakan daerah di Sultra yang memiliki wisata pantai toronipa yang banyak dikunjungi warga Kota Kendari maupun penduduk sekitar.

Menurutnya, hutan bakau tersebut akan menambah destinasi wisata di wilayah tersebut untuk bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mensejahterakan masyarakat setempat.

“Bencana memiliki kaitan yang erat dengan perekonomian masyarakat. Pasalnya, jika terjadi bencana maka akan turut merusak sendi-sendi perekonomian daerah,” ungkap Yusup.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!