Kendari – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, tercatat menjadi yang terendah di antara 17 kabupaten/kota di provinsi ini.
Berdasarkan data Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sultra, total realisasi KUR di Muna Barat hanya mencapai Rp8,2 miliar pada tahun 2024.
Sebaliknya, Kabupaten Kolaka mencatatkan realisasi KUR tertinggi di Sultra dengan nilai mencapai Rp640 miliar lebih. Jumlah debitur di Kolaka pun menjadi yang terbanyak, yakni 11.086 orang.
Kepala Kanwil DJPb Sultra, Syarwan, menyebutkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, hingga perikanan masih memerlukan akselerasi untuk meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
“Sektor tersebut memiliki kontribusi cukup besar dalam perekonomian Sulawesi Tenggara selain sektor pertambangan,” ujar Syarwan, Selasa (7/1).
Syarwan juga menambahkan bahwa penyaluran KUR di Sultra didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan total Rp1,76 triliun, diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan nilai Rp1,36 triliun.
Ia berharap, melalui program KUR, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mengembangkan usahanya sehingga berdampak positif pada perekonomian daerah, termasuk di Muna Barat.
“Penyalurannya masih didominasi oleh BRI dengan total realisasi sebanyak Rp2,96 triliun dan Bank Mandiri sebanyak Rp711 miliar lebih,” jelasnya.
Kabupaten Muna Barat bersama Konawe Kepulauan menjadi daerah dengan realisasi KUR terendah di Sultra. Hal ini menjadi perhatian untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor riil yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Editor: Denyi Risman