Muna Barat – Korban kebakaran di Desa Bakeramba, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (29/9) dinihari, kini tinggal di tenda darurat dengan kondisi cukup memprihatinkan.
Tenda yang didirikan tidak jauh dari lokasi kebakaran itu dihuni oleh 18 orang yang terdiri dari empat keluarga. Kebakaran melanda empat rumah hingga hangus tak bersisa. Uang tunai seratus juta turut hangus.
Hingga detik ini, empat keluarga itu belum tahu sampai kapan akan tinggal di tenda. Namun, dengan kondisi mereka saat ini, harapannya ada bantuan untuk hunian layak.
“Belum tahu kita tinggal sampai kapan. Tapi mudah-mudahan cepat dapat tempat tinggal yang layak,” singkat salah seorang korban, La Sinta, Jumat (30/9).
Begitu juga korban kebakaran lainya, Wawan Dermawan mengaku dirinya bersama istri dan anaknya yang masih balita kini tinggal di tenda pengungsian.
Saat ini, anak balitanya terus menangis karena kondisi tenda yang panas saat siang hari dan jika malam hari kedinginan.
“Kalo ini terus berlangsung lama, pasti kita tidak nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bakeramba Sarlin mengaku pemerintah desa telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait untuk meringankan beban mereka.
“Kita sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk menyiapkan sejumlah dokumen administrasinya. Semoga secepatnya mendapat bantuan,” kata Sarlin.
Dirinya mengakui saat ini belum dapat berbuat banyak, pihak desa dan masyarakat setempat hanya memberikan bantuan seadanya.
“Saat ini bantuan yang kami berikan hanya seadanya untuk memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian saja,” tandasnya.
Diketahui insiden kebakaran ini berawal ketika istri La Sinta yakni Wa Imaani sedang memasak di dapur dengan menggunakan tungku sekitar pukul 21.00 Wita.
Setelah memasak Wa Imaani berniat hendak tidur. Namun sebelum tidur ia memastikan terlebih dahulu tungku yang ia gunakan sudah benar-benar padam dengan menyiramkan air.
Sialnya, sekitar pukul 00.30, tiba-tiba api berkobar dengan cepat dari arah dapur yang berbahan kayu hingga kemudian merembet ke tiga rumah lainnya yang tidak lain adalah milik ketiga anaknya yang juga telah berkeluarga.
Akibat dari kejadian ini, uang tunai Rp 90 juta milik La Sinta yang sehari-hari membuka usaha perbengkelan dan anaknya Wawan Dermawan Rp10 juta ludes terbakar.
Sedangkan rumah dua orang anak lainnya rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Laporan: Denyi Risman