Kendari – Setiap tanggal 26 September sejumlah mahasiswa di Sulawesi Tenggara menggelar aksi demonstrasi untuk mengenang wafatnya Randi dan Yusuf Kardawi.
Diketahui, Randi dan Yusuf Kardawi merupakan mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari yang menjadi korban jiwa dalam aksi demonstrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang bermasalah di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada 26 September 2019 silam.
Wafatnya dua mahasiswa UHO itu kemudian dikenal dengan peristiwa September Berdarah atau disingkat sebagai Peristiwa Sedarah.
Di 26 September tahun ini, sejumlah mahasiswa dikabarkan bakal kembali menggelar aksi demonstrasi memperingati empat tahun peristiwa kelam itu.
Merujuk pada aksi serupa di tahun-tahun sebelumnya, demonstrasi Sedarah selalu berakhir bentrok. Tak jarang menimbulkan korban luka.
Untuk itu, Ayah Almarhum Randi, La Sali, melalui video berdurasi 48 detik menitip pesan kepada para mahasiswa yang akan melakukan aksi peringatan Sedarah agar dilakukan dengan aman dan tertib.
La Sali tak menginginkan ada korban luka maupun jiwa lagi dalam aksi peringatan Sedarah nanti.
“Saya, La Sali, orang tua Almarhum Randi yang menjadi korban 26 September 2019. Pesan saya kepada anak-anak mahasiswa yang melakukan demonstrasi harus aman, jangan sampai terjadi korban jiwa lagi,” kata La Sali.
“Sekali lagi saya minta dengan hormat kepada adik-adik mahasiswa dalam melaksanakan demonstrasi harus dengan tertib, jangan sampai ada korban lagi,” tutupnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi