Muna Barat – Tak ingin terjebak dalam kendala teknis, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Muna Barat mengambil langkah tegas. Demi mempercepat aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), kapasitas server ditingkatkan, dan alat perekaman yang sempat rusak kini telah diperbaiki.
Kepala Disdukcapil Muna Barat, Burhanuddin, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin pelayanan terhambat akibat infrastruktur yang kurang memadai. Dengan target 100 persen warga memiliki IKD pada 2025, peningkatan sistem menjadi langkah mutlak yang harus dilakukan.
“Kami tidak ingin ada warga yang kesulitan mengakses layanan karena sistem lemot atau alat rusak. Semua perangkat yang sempat bermasalah tahun lalu sudah kami perbaiki, dan kapasitas server juga kami tingkatkan agar proses aktivasi berjalan lebih cepat,” ujar Burhanuddin saat diwawancarai Sultranesia.com, Kamis (13/2).
Tak hanya itu, untuk mendukung percepatan layanan, Disdukcapil Muna Barat juga menambah tiga staf khusus yang akan menangani aktivasi IKD. Dengan tambahan sumber daya manusia ini, diharapkan proses perekaman dan aktivasi bisa lebih efektif.
“Kami ingin pelayanan ini tanpa hambatan, cepat, dan lancar. Dengan adanya staf tambahan, warga tidak perlu antre terlalu lama,” katanya.
Namun, meski berbagai upaya telah dilakukan, Disdukcapil tetap menghadapi tantangan, salah satunya pemadaman listrik yang sering mengganggu operasional.
“Listrik padam bisa menghambat perekaman data dan akses server. Ini menjadi perhatian kami, dan kami terus mencari solusi agar pelayanan tetap berjalan meski ada kendala teknis,” ungkapnya.
Selain memperbaiki infrastruktur, Disdukcapil juga terus menggenjot sosialisasi, terutama kepada ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru lulus. Dari total 1.440 pegawai baru, mereka diwajibkan segera mengaktifkan IKD untuk mempercepat transisi menuju digitalisasi kependudukan.
Disdukcapil juga tengah mempertimbangkan kembali program jemput bola untuk memperluas jangkauan aktivasi IKD, meski saat ini masih terkendala kebijakan anggaran dan perjalanan dinas.
“Kami tetap berusaha agar program jemput bola bisa kembali berjalan dalam beberapa bulan ke depan. Jika semua sudah stabil, kami akan turun langsung ke masyarakat,” tutup Burhanuddin.
Dengan berbagai perbaikan yang telah dilakukan, Disdukcapil Muna Barat optimistis dapat mencapai target 100 persen IKD pada 2025. Masyarakat diharapkan segera melakukan aktivasi agar dapat menikmati layanan kependudukan berbasis digital dengan lebih mudah dan praktis.
“Intinya, bahwa meskipun keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan, kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Muna Barat,” pungkasnya.
Editor: Denyi Risman