Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), akhirnya menanggapi desakan agar pemerintah provinsi membangun asrama mahasiswa Sultra di Jakarta.
Menjawab hal itu, Andi menegaskan bahwa rencana pembangunan asrama mahasiswa memang akan dilakukan, namun tidak hanya di Jakarta saja. Ia menilai, mahasiswa asal Sultra tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang juga membutuhkan perhatian serupa.
“Masalah pembangunan mess, kita akan bangun, tapi bukan hanya di Jakarta. Mahasiswa kita ini tersebar di mana-mana—ada di Jogja, Surabaya, Makassar. Coba lihat yang di Jogja, bagaimana kondisinya, bagaimana sengsaranya mereka, yang di Makassar juga begitu. Kira-kira layak tidak,” ujar Andi usai menemui massa aksi di Kendari, Jumat (10/10) malam.
Namun, mantan Pangdam Hasanuddin itu menjelaskan bahwa rencana pembangunan tersebut harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Saat ia menjabat, seluruh anggaran sudah dialokasikan untuk pos-pos tertentu sehingga ruang fiskal untuk proyek baru, termasuk untuk pembangunan asrama, sangat terbatas.
“Kita akan bangun menggunakan anggaran pemerintah. Saya, kalau ada anggarannya besar, tentu saya langsung bangun. Kenyataannya, saya datang ini anggaran sudah dialokasikan masing-masing. Jadi saya hanya bisa merevisi-revisi sedikit,” jelasnya.
Andi menambahkan, pembangunan asrama akan mengedepankan asas prioritas. Ia akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk menentukan daerah mana yang paling membutuhkan.
“Anggaran kita terbatas, jadi harus pakai asas prioritas. Nanti kita lihat, di mana mahasiswa Sultra paling banyak dan kondisi asramanya paling rusak, itu yang akan kita dahulukan,” tutur gubernur yang akrab disapa ASR itu.
“Tapi bukan berarti kita tidak akan membangun. Kita akan bangun, tapi bertahap dan sesuai kemampuan keuangan daerah,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi








