Kendari – Insiden adu argumen antara seorang sopir dan pria berbaju loreng yang terjadi di lokasi banjir Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, akhirnya berakhir damai. Kedua pihak sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan setelah video perseteruan mereka viral dan memicu berbagai reaksi dari publik.
Komandan Kodim 1430 Konawe Utara, Letkol Arh Pramono, membenarkan bahwa sopir pengguna jasa rakit pincara dan pria berbaju loreng yang diketahui bernama Dedi, anggota Komponen Cadangan (Komcad), telah berdamai.
“Iya, sudah damai,” kata Pramono saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu (13/4).
Ia menegaskan bahwa pria berbaju loreng dalam video tersebut bukan anggota aktif TNI sebagaimana ramai diasumsikan oleh warganet.
“Status dia tetap Komcad,” ujarnya.
Menurut Pramono, proses damai dilakukan tanpa tekanan dari pihak mana pun. Kedua belah pihak bersedia menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan, termasuk permintaan maaf langsung dari pihak sopir.
“Sopir juga bersedia melakukan permohonan maaf secara langsung dan permohonan maaf kepada pihak TNI AD yang merasa dirugikan,” jelas Pramono.
Ia menambahkan bahwa perkara ini tidak akan dilanjutkan ke jalur hukum, baik pidana maupun perdata. Sebagai bentuk kesepakatan damai, sopir dan anggota Komcad tersebut telah menandatangani surat pernyataan perdamaian dan permohonan maaf atas beredarnya video yang sempat viral.
“Kemudian kedua belah pihak juga membuat surat pernyataan perdamaian dan permohonan maaf atas beredarnya video viral di lokasi banjir,” tambahnya.
Video berdurasi dua menit sebelas detik dan satu menit tiga puluh detik yang memperlihatkan cekcok antara keduanya sempat ramai diperbincangkan warganet. Sopir menuduh Dedi telah mengempeskan ban mobilnya karena dinilai menghalangi kendaraan lain di area rakit pincara. Insiden tersebut direkam oleh warga dan menyebar luas di media sosial, sebelum akhirnya diklarifikasi oleh pihak militer.
Editor: Denyi Risman