Kendari – Salah seorang warga Perumahan King Adam, Jamil, mengeluhkan kondisi tanggul milik BTN Madinah di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari yang kerap jebol meski sudah berulang kali diperbaiki.
Jamil mengatakan bahwa warga di Perumahan King Adam kini hidup dalam kekhawatiran setiap kali hujan turun. Pasalnya, posisi perumahan King Adam berada di bawah BTN Madinah, sehingga limpasan air dari atas langsung mengarah ke rumah-rumah warga jika tanggul kembali jebol.
“Ini barang mereka suka talutji setiap jebol, tapi itu barang jebol terus harusnya ada strategi lain karena membahayakan rumah lain soalnya,” jelas Jamil, Minggu (6/4).
Menurutnya, kerusakan tanggul bukan hal baru dan sudah lama menjadi keresahan warga. Ia menuturkan, meski saat siang warga masih bisa bersiaga, kondisi berbeda terjadi jika hujan datang saat malam hari.
“Kalau pagi sampai sore, kita bisa siaga dan waspada, kalau malam saat kita tertidur semua, kita tidak tahu seperti apa jadinya,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa keluhan serupa sudah berulang kali disampaikan warga sekitar.
“Warga di kompleks sini sudah mengeluhkan hal ini sejak lama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jamil menduga penyebab jebolnya tanggul berulang kali bisa jadi karena kondisi tanah di BTN Madinah yang belum padat. Menurutnya, jika tanah masih memiliki rongga, air hujan bisa dengan mudah masuk dan memicu jebolnya tanggul.
“Memang setiap tanggul jebol, diperbaiki, tapi ini sudah berulang, ini menimbulkan tanya, apakah tanah di BTN Madinah belum padat, sehingga saat hujan datang, air mengisi ruang-ruang dalam tanah yang masih kosong, sehingga talutnya jebol terus,” bebernya.
Akibat jebolnya tanggul, warga Perumahan King Adam harus menanggung dampak serius berupa masuknya lumpur ke dalam rumah.
“Setiap hujan dan jebol talutnya BTN Madinah, lumpur-lumpur masuk ke rumah kami,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Penanggung Jawab PT Swarna Dwipa selaku pengembang BTN Madinah, Dewo, belum memberikan tanggapan atas keluhan warga, meski telah dikirimkan pesan via WhatsApp sejak Selasa 1 April 2025.
Editor: Redaksi