Telan Korban Jiwa, Aparat Didesak Tangkap Penambang Ilegal di PT Mining Maju

Salah satu lahan bukaan di eks IUP PT Mining Maju. Tampak di kejauhan alat berat sedang mengeruk ore secara ilegal. Foto: Dok. Sultranesia.com.

Kendari – Aktivitas penambangan ilegal yang dilakukan di lokasi eks IUP PT Mining Maju di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) menelan korban jiwa.

Dua orang pekerja tambang bernama Sukri (28), warga Desa Totalang, dan Ardiansyah (27), warga Desa Lawekara, Kecamatan Rante Angin, Kolaka Utara, meregang nyawa di lokasi itu pada 5 Oktober 2022 lalu.

Atas peristiwa tersebut, Direktur Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh), Sulawesi Tenggara, Hendro Nilopo mendesak aparat berwenang untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.

“Kasus tewasnya dua pekerja itu harus diusut tuntas, siapa yang bertanggung jawab harus segera dimintai pertanggung jawabannya di hadapan hukum,” kata Hendro saat dikonfirmasi Sultranesia.com, Sabtu (15/10).

Menurut Hendro, peristiwa itu tak bisa dibiarkan begitu saja, sebab ada dua nyawa yang meregang nyawa di lokasi penambangan ilegal.

Peristiwa itu, kata dia, juga menjadi bukti bahwa memang ada aktivitas penambangan di PT Mining Maju yang barang tentu ilegal. Sebab status IUP PT Mining Maju sudah dicabut sejak beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun pihaknya, kata Hendro, meski lokasi itu telah menelan dua korban jiwa, aktivitas penambangan di lokasi tersebut masih terus berjalan.

Tak hanya di lokasi PT Mining Maju, di sekitar lokasi PT Mining Maju, yakni lahan koridor di sekitarnya, juga banyak para penambang liar di sana.

“Kasus (tewasnya dua pekerja) ini belum tuntas, tapi aktivitas penambangan ilegal di eks IUP PT Mining Maju dan sekitarnya jalan terus. Ini ada apa, apakah dibiarkan begitu saja,” ketus Hendro.

Untuk itu, Hendro mendesak agar aparat berwenang segera menghentikan aktivitas penambangan ilegal di eks PT Mining Maju dan menangkap para penambang liar di sana.

“Kami desak agar aparat menangkap para penambang ilegal di sana yang saat ini masih beroperasi,” tegasnya.

“Dalam waktu dekat ini kami akan menyambangi Mabes Polri untuk melaporkan peristiwa yang terjadi di lokasi mining maju dan mebeberkan fakta yang terjadi di sana,” pungkasnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!