Berita  

Terapkan Smart Farming, USN-UAD Ubah Pemukiman di Ujung Kolaka jadi Lahan Produktif

Pemasangan Panel Surya. Foto: Dok. USN/UAD.

Kolaka –  Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menerapkan teknologi Smart Farming untuk merevitalisasi kawasan pemukiman di Desa Mataosu Ujung, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menjadi lahan produktif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kosabangsa yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2023. Selain melibatkan dosen, kegiatan ini juga menggandeng mahasiswa sebagai wujud integrasi Merdeka Belajar dalam pengabdian kepada masyarakat.

Smart Farming  yang diterapkan di Desa Mataosu Ujung itu memanfaatkan teknologi monitoring penyiraman tanaman otomatis atau irigasi tetes. Teknologi ini dilengkapi dengan microcontroller Arduino dan ditenagai oleh panel surya.

Program ini dimulai dengan memberikan pelatihan kepada kelompok tani setempat, yang bertujuan untuk memperkenalkan sistem Smart Farming sebagai solusi merevitalisasi wilayah permukiman menjadi lahan produktif.

Penerapan teknologi ini dipilih karena mencoba mengatasi permasalahan di Desa Mataosu Ujung terkait sistem pertanian yang dilakukan, seperti metode penyiraman tanaman saat bertani atau berkebun yang terkendala oleh beberapa faktor, yakni sumber air yang cukup jauh, pasokan energi listrik dan juga aksesbilitas infrastrukur.

Melalui teknologi ini, petani tidak lagi perlu khawatir tentang pemantauan kadar air dan kelembaban tanah yang dibutuhkan oleh tanaman mereka. Terlebih ketika petani ingin meninggalkan tanaman dalam waktu yang cukup lama keluar desa, maka dengan teknologi smart farming ini akan membantu petani menyiram tanaman secara otomatis.

Panel Surya yang digunakan untuk menggerakan pompa air menuju pekarangan rumah warga. Foto: Dok. UAD/USN.

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan para petani untuk merevitalisasi kawasaan pemukiman yang ada sebagai lahan produktif tanpa khawatir akan ketersediaan air bagi lahan yang akan digunakan.

Kegiatan dimulai dengan memberikan pelatihan pada kelompok tani, yakni memperkenalkan sistem pertanian modern atau Smart Farming sebagai upaya merevitalisasi kawasan pemukiman menjadi lahan produktif.

Smart Farming yang diperkenalkan oleh tim Kosabangsa USN dan UAD ini adalah  sistem monitoring penyiraman tanaman otomatis atau irigasi tetes dengan menerapkan teknologi microcontroler arduino dengan bantuan Panel Surya sebagai sumber energinya.

Setelah sesi pelatihan, tim melakukan pendampingan instalasi selama dua hari di lahan pertanian seluas 1 hektar yang telah disiapkan. Tim membantu kelompok tani dalam merakit teknologi Smart Farming, memasang panel surya, menginstal sistem Smart Farming, dan melakukan uji coba.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan, I Gede Purwana, menjelaskan bahwa teknologi pertanian modern atau Smart Farming bukanlah hal baru dalam dunia pertanian. Namun, penting untuk memilih teknologi yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan wilayah tertentu, seperti yang dialami di Desa Mataosu Ujung.

“Fokus utama dalam kegiatan ini adalah agar teknologi yang diterapkan dalam Smart Farming dapat menjadi solusi bagi permasalahan pertanian yang dihadapi di Mataosu Ujung dan wilayah sekitarnya,” jelas Gede kepada Sultranesia, Jumat (3/11).

Gede menegaskan bahwa kegiatan ini akan berlanjut dalam pengembangan aspek-aspek lainnya, dengan tujuan menjadikan Mataosu Ujung sebagai desa percontohan dalam penerapan Smart Farming, khususnya di wilayah Kolaka.

Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan energi Panel Surya sebesar 1000 Wp, air dapat diambil dari sumber air yang berjarak 500 meter menggunakan pompa sumersible.

Air kemudian disimpan dalam tandon dan dikendalikan untuk mendistribusikannya ke tanaman dengan menggunakan teknologi Arduino yang dilengkapi dengan sensor kelembaban dan sensor timer sebagai cadangan.

Uji coba menunjukkan bahwa instalasi Smart Farming berjalan dengan baik. Ketika kondisi tanah kering, air akan didistribusikan secara otomatis melalui pompa mini bertenaga 10 watt dan selang air yang telah dilubangi dengan jarak 5 cm, yang secara otomatis akan membasahi lahan.

“Fokus utama dalam penerapan teknologi ini adalah efisiensi energi, di mana semua energi yang digunakan berasal dari Panel Surya, sehingga tidak mengganggu pasokan listrik desa,” imbuh Gede.

Sekretaris Desa Mataosu Ujung, Raju, mengungkapkan bahwa penerapan teknologi ini merupakan yang pertama kalinya di desa mereka. Raju berharap bahwa kegiatan pendampingan ini akan terus berlanjut dan dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi petani di Desa Mataosu Ujung.

Dia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Kemendikbudristek RI, Tim USN, dan Tim UAD atas pengabdian yang dilakukan di Desa Mataosu Ujung. Ia meyakini bahwa teknologi ini akan menjadi aset desa yang dapat dikelola bersama demi kemajuan pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Perakitan mesin untuk mempa air. Foto: Dok. UAD/USN.

Dengan penerapan Smart Farming yang berhasil dilakukan oleh Tim USN Kolaka dan UAD Yogyakarta di Desa Mataosu Ujung, proses merevitalisasi wilayah permukiman menjadi lahan produktif menjadi semakin mungkin.

Teknologi modern ini memberikan solusi nyata bagi permasalahan sistem penyiraman tanaman yang terbatas oleh faktor-faktor seperti jarak sumber air, pasokan listrik, dan infrastruktur yang kurang memadai.

Hasil dari pendampingan dan uji coba menunjukkan bahwa Smart Farming dengan Panel Surya mampu memberikan solusi yang efektif dan efisien. Selain itu, teknologi ini memanfaatkan energi terbarukan, yang tidak hanya membantu petani dalam mengelola lahan pertanian mereka secara lebih efisien, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Selain itu, kerjasama antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa adalah langkah yang penting dalam menghadapi permasalahan pertanian di wilayah pedesaan.

Keberhasilan teknologi Smart Farming di Mataosu Ujung dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi wilayah lainnya untuk melakukan transformasi positif dalam sektor pertanian.

Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi pengembangan pertanian di Mataosu Ujung serta wilayah sekitarnya. Teknologi ini diharapkan akan menjadi aset yang dapat dimanfaatkan bersama dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Adv


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!