Terbawa Arus hingga 609 Meter, Korban Lompat Jembatan Teluk Kendari Ditemukan Tewas

Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah korban dari perairan sekitar Jembatan Teluk Kendari, Selasa (3/6) pagi. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Setelah tiga hari pencarian intensif, nasib tragis pemuda yang melompat dari Jembatan Teluk Kendari akhirnya terungkap. Tim SAR Gabungan menemukan jenazah korban mengapung sejauh 609 meter dari titik awal kejadian, tepatnya di sekitar gerbang Toronipa, Selasa pagi (3/6) pukul 06.25 Wita.

Korban diketahui berinisial MAI (22), warga Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat.

Ia dilaporkan melompat dari jembatan pada Minggu (1/6) malam, memicu operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan belasan instansi dan alat pendeteksi canggih.

“Pada pukul 06.25 Wita, Tim SAR Gabungan menerima informasi dari warga terkait penemuan mayat yang mengapung di area gerbang Toronipa, sekitar 609 meter dari LKP arah timur-timur laut,” jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S., dalam keterangan tertulisnya.

Penemuan jenazah ini menandai berakhirnya operasi SAR yang berlangsung siang dan malam sejak insiden dilaporkan. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi.

“Selanjutnya, korban dievakuasi pada pukul 06.30 Wita oleh Tim SAR Gabungan menuju rumah duka untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga,” tambah Amiruddin.

Operasi ini melibatkan banyak unsur, termasuk personel KPP Kendari, ABK KN SAR Pacitan, Polair Polda Sultra, Mabes Polair, Lanal Kendari, KSOP, KP3 Kendari, PMI, keluarga korban, IEA Sultra, serta Kantor Monitoring SHMS PUPR.

Berbagai peralatan modern dikerahkan: rescue car, ambulans, kapal KNP 370, perahu RIB dan RBB, perahu karet, peralatan selam, AquaEye, drone thermal, serta PALSAR medis dan evakuasi.

Ini bukan kali pertama Jembatan Teluk Kendari menjadi lokasi insiden tragis. Dalam lima minggu terakhir, tercatat tiga kasus orang melompat dari jembatan yang berujung kematian.

Dua korban sebelumnya, yakni seorang wanita pada 27 April dan seorang pria pada 26 Mei, juga ditemukan meninggal dunia setelah operasi pencarian serupa.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!